"Keterangan Danu yang pernah bekerja di situ beberapa tahun memang siswanya fiktif," ungkapnya.
Terkait pengelolaan dana yayasan ini, polisi telah memanggil sejumlah saksi mulai dari keluarga hingga pejabat sekolah dibawah naungan yayasan itu.
"Dari keluarga semuanya, termasuk bekas kepala sekolah dulu kita panggil terkait pengelolaan dana sekolah," tuturnya.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah rupanya sempat menegur mantan bendahara yayasan, Dedi.
Teguran itu disampaikan Yosef setelah Dedi bicara soal Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Menurut Yosef Hidayah, anak sulungnya Yoris Raja Amarullah marah karena yayasan dibongkar.
Sebab sebelum Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu meninggal dunia, Yoris menjabat sebagai ketua yayasan.
Tuti menjabat sebagai bendahara, dan Amel jadi sekretaris.
Sedangkan Yosef, sebagai pendiri yayasan tidak memiliki jabatan apapun termasuk istri mudanya, Mimin.
Setiap bulannya, Yoris mendapat uang Rp 15 juta sedangkan Tuti dan Amel masing-masing Rp 10 juta.
Baca Juga: Bocor Percakapan Yosef Soal Kekuasaan Setelah Bunuh Tuti dan Amalia
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar