Gridhot.ID - Seorang gadis muda ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah ruko kosong pada Sabtu (2/12/2023) malam.
Gadis yang tewas di sebuah ruko kosong di Jalan Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat ini diketahui bernama Fitria Wulandari (24).
Jasad Fitria alias Wulan pertama kali ditemukan oleh sang ayah, Iwan Irawan (43) setelah dua hari sebelumnya dinyatakan hilang.
Sang ayah sontak mengucapkan istigfar saat melihat jasad putrinya ada di sebuah ruko.
Sambil memegang senter dari ponsel, Iwan melihat jasad anaknya ada di atas meja di dalam ruko yang gelap gulita itu.
Tak hanya Iwan, ada Alung (kekasih Wulan) beserta dua orang lainnya yang datang ke ruko.
Alung menjadi dalang di balik tewasnya Wulan.
Alung juga yang menyampaikan kepada Iwan bahwa Wulan ada di ruko.
Sebelumnya kepada Iwan, Alung tak langsung jujur, ia hanya mengaku Wulan terjatuh dari motor.
Saat itu, Iwan sempat menghubungi Alung lantaran putrinya tidak pulang ke rumah setelah pergi sejak Kamis (30/11/2023) siang dengan alasan ngopi bersama beberapa kawannya.
Alung mengkau sudah mengantarkan Wulan sejak pukul 23.00 WIB.
Kemudian, pada hari Sabtu pagi pelaku yang bekerja sebagai tukang parkir di salah satu ruko yang berada di Jalan Dr Sumeru mengajak ayah Wulan ke lokasi parkir tempatnnya bekerja.
"Si pelaku ini kerjanya markir, yaudah saya parkir sama dia pas hari Sabtu. Saya belum punya firasat apa-apa sama Wulan (korban). Intinya kita masih nunggu kabar dari Wulan," ujar Iwan kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (3/12/2023).
Beberapa lama menjadi tukang parkir, pelaku dalam hal ini Alung memberikan kabar kepada Iwan kalau Wulan berada di Cilebut hanya saja ingin dijemput sekitar pukul 21.00 WIB.
Padahal pada saat itu, Wulan posisinya sudah berada di dalam sebuah ruko dengan keadaan tak bernyawa, hanya saja, Iwan belum mengetahuinya dan ia masih percaya pada si Alung.
"Saya belum nyangka kalau ini akal-akalan nya si Alung (pelaku). Terus kata saya 'yaudah abang (Alung) jalan aja jemput jam 9 entar, tapi jangan sendiri ajakin temen-temen abang'," ungkapnya.
Pada malam hari sekitar pukul 20.30 WIB, Iwan, pulang ke rumahnya di Kampung Batu Tapak RT 6/3, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Sesampainya di rumah ia kembali dihubungi Alung dengan alasan ada yang tertinggal di tempat parkir.
Padahal dirinya merasa tidak ada apapun yang tertinggal, setibanya di lokasi parkir Iwan mengaku langsung di bawa ke dalam pos parkir dan Alung memohon maaf.
"Pas di dalem pos itu si Alung langsung minta maaf gitu, 'maafin Alung yah, maafin Alung' terus kata saya kenapa? Maaafin kenapa?. Terus kata si Alung 'yah itu si kaka (Wulan) jatuh dari motor, ada di dalam ruko,' Saya kan nggak kepikiran si Wulan meninggal, kalau emang jatuh dari motor ayo kita bawa ke rumah sakit, saya nggak kepikiran sama sekali Wulan meninggal, " kata Iwan.
Mengetahui kondisi anaknya berada di dalam ruko dengan keadaan yang menyakitkan, Iwan spontan mengajak Alung untuk memasuki ruko.
Iwan bersama Alung dan 2 orang lainnya lalu masuk ke dalam ruko kosong untuk mencaritahu keadaan Wulan.
Iwan mengatakan, ruko dalam keadaan gelap ketika dibuka.
"Dibuka ruko dalam keadaan gelap, terus kata saya teh mana si kakaknya. Itu katanya di atas meja," ucap Iwan.
Iwan mengandalkan flash dari HP untuk menyinari ruko.
Hingga akhirnya Iwan kaget melihat sesosok wanita terbaring dengan wajah terluka parah di meja.
"Itu di lantai satu. Pas dibuka ruko jadi langsung di atas meja. Pas disenterin saya astagfirullah kan. Mukanya sudah hancur, itu posisi hidung, pas saya pegang udah dingin banget, kata saya ini mah orang udah meninggal," tutur Iwan.
Iwan tak tega melihat kondisi anaknya sudah tidak bernyawa.
Bahkan Iwan menyebut, Wulan sudah dalam kondisi badan yang membiru.
"Saya nggak tega," tutur Iwan.
Mengetahui anaknya meninggal dunia, Iwan, langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Bogor Barat.
"Nah di situ kecurigaan sama pelaku mulai ada, polisi udah paham bahwa si Alung ini pelakunya dan akhirnya dia ngaku bahwa dia yang ngebunuh. Jadi selama seharian saya parkir di ruko itu anak saya udah jadi mayat di dalam ruko," tutupnya.
Cekcok lalu terjadi pembunuhan
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki bagaimana dan dimana Alung membunuh Wulan.
Terkait motif, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila mengatakan bahwa Alung tak suka dengan sikap terakhir Wulan.
Alung mengaku tak suka sikap yang ditunjukan Wulan karena tak mau diputuskan.
"Pertemuan terakhir ini pelaku ada rencana memutuskan pacarnya (korban). Tapi, si korban ini tidak mau dan menolaknya," kata Rizka.
Saat Wulan menolak, Alun terus mendesak kekasihnya supaya menuruti kemauannya.
Namun tetap Wulan tak mau putus hingga terjadilah percekcokan.
"Dari hasil keterangan sementara, keduanya pun terlibat cekcok hebat di hari terakhir mereka bertemu itu," tambah Rizka.
Alung pun menganiaya Wulan sampai mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Kapan pembunuhan terjadi itu masih kita lakukan ini (pemeriksaan). Untuk rangkaian perbuatannya, terjadi penganiayaannya itu sudah kita dapatkan (keterangan)," ujar Rizka.
Meski begitu, disinggung kapan Alung melakukan aksi kejinya ini, sambung Rizka, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan.
"Kapan pembunuhan terjadi itu masih kita lakukan ini (pemeriksaan). Untuk rangkaian perbuatannya, terjadi penganiayaannya itu sudah kita dapatkan (keterangan)," ujar Rizka.
Akibat perbuatannya, Alung kini terancam dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan.
"Pemeriksaan masih berlanjut sampai saat ini. Pasal yang kita sangkakan terhadap pelaku yakni pasal pembunuhan," tandasnya.
(*)