Ia melihat gadis Bogor terbaring di atas kasur.
"Saya kaget melihat Wulan sudah terbaring di kasur dengan keadaan luka di pelipis sama di hidung," kata Hakim.
Kepada Hakim, Alung mengatakan Wulan mengalami kecelakaan saat mabuk semalam.
Ia pun menyarankan agar Wulan dibawa ke rumah sakit.
Namun Alung berkukuh membawa gadis Bogor ini pulang ke rumah.
"Soalnya katanya wulan pengen ketemu mamahnya," kata Hakim.
Hakim juga diminta membawa sprei yang disimpan Alung di bawah tempat tidur.
Sprei berdarah itu dibuang di kawasan Tentara Pelajar, Kota Bogor.
Sesampainya dekat rumah Wulan, Alung yang memegang kemudi motor justru putar balik.
Ia memutuskan membawa jasad gadis Bogor ke ruko kosong di Semeru Bogor.
"Sampai di ruko disenderkan di ruko kosong," kata Hakim.
Saat itu Alung pergi ke warung membeli rokok.
Sepulang beli rokok, Alung kembali meminta pada Hakim menggotong jasad Wulan untuk dimasukkan ke dalam ruko kosong.
"Alung minta lagi, 'kayaknya Wulan masukin aja ke dalam'. Udah gitu ngangkat Wulan," kata Hakim.
Wulan lantas dibaringkan di atas meja dalam ruko kosong di Bogor.
30 menit kemudian Hakim memutuskan pulang.
"Saya dikasih duit kembalian, saya gak mau. Saya pulang jalan kaki. Abis itu saya gak tau lagi," kata Hakim.(*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar