Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KKB Disebut Dalang Penembakan Pesawat Asian One di Distrik Beoga, Kapolda Papua Yakini Hal Ini Berkaitan dengan Pemilu

Septia Gendis - Minggu, 18 Februari 2024 | 14:13
KKB Papua tembaki Pesawat Asia One Air PK-LTF di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024).
Tribun-Papua.com/Istimewa

KKB Papua tembaki Pesawat Asia One Air PK-LTF di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024).

GridHot.ID - Pesawat Asian One Air diduga ditembak oleh kelompok KKB Papua yang berada di kampung Ambobra.

Mereka menuruni kampung Ambobra ke kampung Julukoma Distrik Beoga dan melakukan aksi penembakan terhadap pesawat Asian one PK-LTF.

“Tembakan tersebut kemudian dibalas oleh Aparat Keamanan TNI-Polri sebagai tindakan hukum kepada OTK yang menembaki pesawat,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Sabtu (17/2/2024).

Beruntung, kata Benny, tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat penembakan tersebut.

Melansir Tribunnews, Benny hanya mengatakan badan belakang pesawat bagian kanan terkena satu tembakan dan tebus ke arah pintu belakang pesawat.

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai pelaku penembakan pesawat Asian One dengan nomor registrasi PK-LTF di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024).

Satu butir peluru mengenai badan pesawat bagian belakang.

Mengutip TribunPapua, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, penembakan berlangsung saat pesawat Asian one PK -LTF hendak melakukan pendaratan di Bandar Udara Milawak Beoga.

"Kemudian ditembaki dari arah kanan pesawat yang berasal dari KKB yang berada di Kampung Ambobra hingga menuruni ke Kampung Julukoma Distrik Beoga," ujar Fakhiri, di Jayapura.

Ia menegaskan penembakan itu bukan aksi gangguan keamanan yang biasa dilakukan KKB, tetapi hal itu masih terkait dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

"Saya tadi sudah bilang ini kan berkaitan dengan (perolehan) suara itu sendiri. Tapi kami pastikan penembakan itu bukan untuk apa-apa tetapi mengganggu proses (Pemilu) yang sedang jalan," kata dia.

Baca Juga: Keji Habisi Pratu Eka dan Brigadir Usdar, Pentolan KKB Papua Kopi Tua Heluka Divonis 13 Tahun Bui, Kasatgas Humas Damai Cartenz Bongkar Rekam Jejaknya

Menurut Fakhiri, metode sistem noken yang masih digunakan di sejumlah wilayah hukum Polda Papua, selalu memunculkan masalah keamanan.

Sama halnya yang terjadi di Beoga yang ia yakini adalah tindak lanjut dari hasil pemungutan suara di wilayah tersebut.

"Sehingga pasti ada beberapa saudara-saudara yang keluarganya kebetulan juga mungkin pegang peralatan senjata ini berusaha untuk mengganggu. Mengganggu jalannya proses suara itu sendiri," tuturnya.

Sebagai informasi, dalam pelaksanaan sistem noken, proses pemungutan suara biasa dilakukan berdasarkan kesepakatan yang diwakili oleh tokoh adat setempat.

(*)

Source : tribunnews TribunPapua.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x