Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rekaman CCTV Apotek Kimia Farma Samarinda Terbongkar, Eks Guru yang Tewas di Gudang Obat Sempat Diarahkan Karyawan

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 22 Maret 2024 | 12:13
Polisi memperlihatkan denah apotek Kimia Farma Samarinda tempat mayat BMJ ditemukan
Trbun Kaltim/Rita Lavenia dan Instagram/info_samarinda_

Polisi memperlihatkan denah apotek Kimia Farma Samarinda tempat mayat BMJ ditemukan

Gridhot.ID - Viralnya kasus temuan mayat wanita di dalam gudang apotek Kimia Farma Samarinda kini terus diselidiki polisi.

Sebelumnya mayat seorang wanita ditemukan di dalam gudang obat apotek Kimia Farma di Jalan Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.

Penemuan tersebut menggegerkan banyak pihak.

Bahkan pihak keluarga sampai berdemo di depan apotek Kimia Farma Samarinda tersebut.

Hal tersebut terjadi karena sempat ada pergulatan antara pihak manajemen dengan keluarga korban.

Keluarga korban meminta rekaman CCTV untuk mengetahui penyebab kematian, namun pihak manajemen apotek menolaknya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Direktur Operasional KFA Muhardiman mengatakan, jenazah perempuan berinisial BMJ ditemukan pada Minggu (18/3/2024) di gudang obat yang menjadi tempat penyimpanan barang bekas. Gudang ini tidak dipakai untuk operasional harian.

Ia menyatakan, pihaknya proaktif mengusut kasus tersebut. Sejak ditemukannya jasad almarhumah, di hari yang sama pihaknya segera melaporkan kepada pihak berwajib.

"Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk kooperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).

Muhardiman menyebut, KFA Unit Bisnis Samarinda telah memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti yang diperlukan, termasuk rekaman CCTV apotek.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pergantian pimpinan KFA Hidayatullah tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Satu Keluarga Lompat dari Lantai 21 di Jakarta Utara, HP Dikumpulkan Sebelum Naik Lift, Buat Apa?

Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran sumber daya manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma.

Sementara itu, untuk memudahkan penyelidikan, Apotek Kimia Farma Hidayatullah ditutup sementara. Masyarakat bisa beralih ke layanan kesehatan pada apotek-apotek Kimia Farma lainnya yang ada di Kota Samarinda.

"Untuk memudahkan penyelidikan, manajemen KFA menutup sementara kegiatan operasional Apotek Kimia Farma Hidayatullah per tanggal 16 Maret 2024," ucap Muhardiman.

Dikutip Gridhot dari Tribun Kaltim, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli meyakinkan bahwa kasus ini sudah dalam penyelidikan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Polsek Samarinda Kota.

Ia pun menjelaskan kronologi sesuai hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi.

Sesuai rekaman CCTV, almarhumah masuk apotek berplat merah itu pada Rabu, 31 Januari 2024, pukul 11.00 Wita.

Pada tanggal itu almarhumah baru saja melakukan kontrol di RSJD Atma Husada Samarinda dengan ditemani sang suami.

Sang suami mengaku kehilangan jejak istrinya di hari itu juga sekembalinya ia membeli air mineral.

"Suaminya sempat telepon dan bertanya di mana. Tapi jawaban ibu (Bertha Mimi) itu tidak begitu jelas," bebernya.

Saat masuk ke dalam apotek, Bertha Mimi mengenakan setelan serba cokelat dengan membawa plastik berisi bungkusan makanan ringan.

Tiba-tiba saja perempuan itu hendak masuk ke area tempat meracik obat.

Baca Juga: Seluruh Bagian Rumah Hangus Jadi Arang Hitam, Hanya Kitab Al Quran yang Utuh dan Seluruh Huruf Masih Terlihat Jelas

Para karyawan yang melihat lantas menghadang dan menanyakan ke mana tujuannya.

Kala itu, Berta Mimi tidak menjawab dan hanya memperlihatkan bungkusan yang dibawa.

Melihat itu, petugas apotek mengira dia hendak membuang sampah yang kemudian diarahkan ke area belakang apotek.

Karena apotek sedang ramai, para saksi tidak lagi memperhatikan apakah ibu tersebut telah keluar ataupun belum.

"Cuma bungkusan yang sebelumnya dibawa ditemukan di area mushola tapi tidak lagi melihat ibu ini," beber Kombes Pol Ary Fadli, Rabu (20/3/2024).

Kemudian, Ary Fadli menunjukan sketsa bangunan apotek.

Pada area belakang terdapat sebuah taman dan beberapa bangunan terpisah dari apotek, terdiri dari mushola serta gudang penyimpanan barang ataupun obat-obatan kedaluwarsa.

Jasad Bertha Mimi sendiri ditemukan di dalam gudang yang memang sangat jarang dikunjungi, kecuali ada barang atau obat-obatan yang hendak disisihkan.

"Pintunya (gudang) tidak terkunci. Saat ditemukan jasad korban mengganjal pintu," bebernya.

Dari kondisi jasad, almarhumah telah meninggal dunia selama 5 hari atau sekitar tanggal 14 Februari sebelum ditemukan pada 18 Februari 2024.

Saat olah TKP polisi menemukan ponsel, dompet berisi identitas dan uang senilai Rp 110 ribu milik almarhumah.

Baca Juga: Pilunya Kondisi Jasad Indriana, Dibiarkan 4 Hari di Mobil dan Tersangkut di Pohon Saat Dibuang, Devara Putri: Saya Minta Maaf

Ia mengatakan, masih melakukan pendalaman saat disinggung mengenai dengan siapa almarhum terakhir berkomunikasi sejak masuk ke apotek Kimia Farma hingga akhirnya ponsel kehabisan daya.

Tidak hanya itu pihaknya juga telah mengambil rekaman CCTV apotek sejak H+1 setelah jasad korban ditemukan.

"CCTV itu juga sudah dibawa ke Labfor Surabaya untuk dianalisa agar tidak ada rekayasa pada CCTV (apotek) tersebut," jelasnya.

Saat ini pihaknya masih mengumpulkan berbagai informasi, bukti dan petunjuk untuk mencari fakta sebelum digelarkan dan merilis kronologis sebenar-benarnya.

(*)

Source :Kompas.com Tribun kaltim

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x