Find Us On Social Media :

Aiptu Suwito Berduka, 2 Anaknya yang Masih Kecil Tewas Tersetrum Listrik saat Hujan-hujan, Begini Kronologinya

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi tengah mendoakan jenazah dua anak yang menjadi korban tersetrum listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

GridHot.ID - Kabar duka datang dari Aiptu Suwito, Kanitreskrim Polsek Miri, Sragen, Jawa tengah.

Dua anaknya yang masih di bawah umur, NWA (8) dan HWA (10), tewas setelah tersetrum tiang listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.Kakak beradik itu mengalami petaka usai bermain bola di rumah mereka, Dukuh Karangtengah, RT 015, Desa Kacangan.Kapolsek Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin, mengatakan, kejadian bermula saat dua bocah itu selesai bermain sepak bola bersama teman-teman mereka.

Baca Juga: Bagus Muljadi, Ilmuan Indonesia di Inggris yang Ikut Kembangkan Batrei dan Pesawat ListrikMereka selesai bermain bola sekira pukul 16.30 WIB.Korban kemudian pulang ke rumah mereka. Pada saat itu tengah hujan deras."Korban NWA berjalan di depan dan di tengah perjalanan korban memegang tiang lampu yang terbuat dari stainless," terang Fajar.Korban tidak mengetahui tiang lampu tersebut tengah mengalami konsleting listrik. Akibatnya, korban tersetrum.

Baca Juga: Sindir Keras Pelayanan PLN, Erick Thohir: Mentang-mentang Monopoli Listrik!

Melihat kejadian tersebut kakak korban HWA berusaha menolong. Nahas, ia juga turut tersengat listrik."Kedua korban kemudian terjatuh di bawah tiang lampu," ucap Fajar.Mereka terjatuh dengan posisi NWA tengkurap di bawah dan HWA tengkurap dengan basan menindih sang adik.

Seorang warga sekitar yang mengetahui kejadian malang tersebut langsung berlari memberitahu orang tua korban.Sementara warga lain langsung mematikan sekring listrik yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga: Jangan Asal Cari Duit Lalu Hura-hura, Para Youtuber Disentil Sri Mulyani untuk Wajib Bayar Pajak ke Negara, Sang Menteri Sebut Semua Ini Demi Bantu Masyarakat Miskin"Kemudian warga tersebut berlari dan mengecek kondisi kedua korban. Setelah dicek, kondisi mereka sudah tidak bernyawa," kata Fajar.Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Sumberlawang untuk mengecek kondisi.

Pihak Puskesmas Sumberlawang kemudian menyatakan kedua korban sudah tidak bernyawa."Warga kemudian memberitahu kejadian tersebut kepada kepala desa agar melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sumberlawang," tutur Fajar.

Baca Juga: 30 Menit Buat Kota Gelap Gulita, Sejumlah Ruas Jalan Utama Solo Mendadak Alami Mati Listrik, Petugas PLN: Tikus Naik ke Jaringan

Bahaya Listrik Saat HujanKematian yang disebabkan oleh tersetrum listrik dan melibatkan air cukup sering terjadi.Dilansir WebMD, kematian karena tersetrum listrik dan melibatkan air lebih sering terjadi pada air tawar.

Menurut Asosiasi Pencegahan Sengatan Listrik, ketika terkena air tawar, tubuh menghantarkan listrik lebih baik dibanding air itu sendiri.Seberapa besar efek tersetrum yang melibatkan perantara air sebenarnya tergantung pada tingkat arus listrik.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Gayanya Berikan Pukulan Sanksi Ekonomi ke Australia Soal Impor Batu Bara, Pemerintah China Justru Buat Rakyatnya Sendiri Menderita"Ada yang merasakan kesemutan, atau kehilangan kendari atas otot tubuh. Arus listrik juga dapat memicu irama jantung yang fatal," ungkap Donald Burke, PhD, asisten profesor teknik mesin dari Universitas Alabama di Birmingham.Dalam beberapa kasus, kesetrum listrik membuat tubuh jadi sangat lemah, tidak bisa bergerak, dan bila terjadi di kolam renang bisa membuat tenggelam."Semua ini terjadi dengan sangat cepat," imbuh Burke.Burke mengatakan, tak perlu banyak aliran listrik untuk membuat seseorang tenggelam. Menurut asosiasi, sedikitnya seperlimapuluh arus dalam bola lampu 60 watt bisa berakibat fatal bagi perenang. Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Tangis Aiptu Suwito Kehilangan 2 Anaknya: Kakak Adik Tersetrum Tiang Lampu Jalan Saat Kehujanan"(*)