Find Us On Social Media :

Dinikahi Ajudan Irjen Ferdy Sambo Saat Pangkatnya Masih Rendah, Intip Profil Istri Brigadir Daden Aide De Camp yang Sempat Diperiksa Terkait Brigadir J, Ternyata Kantongi Gelar Mentereng Ini

Istri Brigadir Daden yang suaminya ikut terseret-seret kasus Brigadir J ternyata punya gelar mentereng. Foto sosoknya masih jadi misteri.

GridHot.ID - Kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih belum terpecahkan.

Setelah hampir satu bulan, pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait masih dilanjutkan. Bukti-bukti pun terus dikumpulkan.

Dikutip GridHot dari Kompas.com sebelumnya, polisi telah menambah tersangka baru dalah kasus kematian Brigadir J ini.

Sebelumnya Bharada E sudah menjadi tersangka karena diduga melakukan penembakan ke arah Brigadir J.

Namun berdasarkan hasil penyelidikan terbaru, Brigadir RR kini menjadi tersangka baru dalam kasus tersebut.

Publik kini terus menelisik berbagai fakta yang ada di kasus ini.

Dilansir dari fotokita.net, Brigadir Daden Miftahul Haq disebut-sebut sebagai orang dari squad lama yang pernah dilontarkan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Namun, Brigadir Daden justru mengaku dia menjadi teman curhat Brigadir J. Foto sosoknya sudah beredar di media massa.

Brigadir Daden tampil ke publik ketika mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Senin (1/8/2022). Dia datang untuk memberikan keterangan terkait kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: HS-9 Pistol Mematikan dari Kroasia Jadi Senjatanya, Taktik Atasan Bikin Kesan Baku Tembak Brigadir J di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Terbongkar, Pengacara Bharada E Bocorkan Detik-detik Kejadian

Suaminya ikut terseret-seret kasus kematian Brigadir Yosua, istri Brigadir Daden Miftahul Haq ternyata punya gelar mentereng ini. Foto sosok istri ajudan Irjen Ferdy Sambo masih jadi misteri hingga kini.

Beberapa wartawan foto sempat mengabadikan sosok Brigadir Daden saat mendatangi kantor Komnas HAM. Dia memenuhi panggilan pemeriksaan bersama empat asisten rumah tangga (ART) keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Tiba di kantor Komnas HAM, Brigadir Daden terlihat mengenakan kemeja hitam celana blue jeans. Separuh wajahnya ditutupi dengan masker hitam. Dia terus berjalan memasuki kantor sembari menenteng map berwarna kuning.

Brigadir Daden enggan membuka mulutnya. Dia sama sekali tak mau memberikan keterangan apapun. Dikawal petugas keamanan, Brigadir Daden serta empat art lainnya masuk menuju lantai atas untuk menjalani pemeriksaan sekitar pukul 10.15 WIB.

Beberapa waktu lalu, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membagikan foto tangkapan layar dari video call Yosua dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak. Dalam foto itu, Brigadir Yosua terlihat menangis tersedu-sedu. Wajahnya memerah.

Kamaruddin membagikan foto Brigadir J menangis melalui akun media sosial miliknya. Brigadir J sedang mencurahkan rasa cemasnya pada sang kekasih, Vera. Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo itu dikatakan mendapat ancaman pembunuhan dari rekan sesama ajudan.

Saat wartawan melakukan konfirmasi, Kamaruddin membenarkan bahwa sosok yang mengancam itu adalah rekan sesama polisi. Namun, sosok itu bukanlah Bharada E yang disebut terlibat baku tembak dengan korban.

Pelaku adalah ajudan yang berinisial D, yang sudah lama bekerja bersama Brigadir J. Diduga, sosok tersebut adalah Brigadir Daden Miftahul Haq yang merupakan rekan korban.

"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," beber Kamaruddin melalui pesan singkat kepada wartawan pada Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Deolipa Yumara Pengacara Baru Bharada E Jadi Sorotan, Sosok Pemberani Bongkar Dalang Kematian Brigadir J, Ternyata Teman Duet Angel Lelga

Jawaban ini menerangkan unggahan dan penuturan Kamaruddin sebelumnya mengenai pelaku pengancaman. Dalam keterangan lalu, sang kuasa hukum mengaku sudah mengantongi nama pengancam Brigadir J.

Kamaruddin mengatakan mendiang pernah meminta kekasihnya, Vera, untuk mencari pria lain sebagai penggantinya. Brigadir J sampai menangis ketakutan dan merasa akan dibunuh oleh squad lama yang sudah mengancamnya.

Bukti digital yang disampaikan Kamaruddin itu pertama kali diungkap pada Sabtu (23/7/2022).

"Kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana," kata Kamaruddin kepada wartawan.

"Sudah ada rekaman elektronik di mana almarhum saking takutnya, di bulan Juni 2022, dia sampai menangis," tambahnya.

Kamaruddin enggan memberi rincian mengenai bukti terbaru itu. Ia hanya menyinggung bahwa ancaman pembunuhan pada Brigadir J terus dilakukan oleh seseorang hingga berakhir pada kejadian nahas di hari Jumat (8/7/2022).

"(Berupa-red) rekaman elektronik, nanti teknisnya pada saatnya akan kami ungkap," ujar Kamaruddin.

"Kemudian ancaman pembunuhan itu berlanjut terus, hingga satu hari menjelang pembantaian."

Tudingan Brigadir Daden terlibat dalam pengancaman terhadap Yosua mendapat bantahan dari pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis. Sebelumnya, Arman membenarkan kedatangan Brigadir Daden ke kantor Komnas HAM.

Baca Juga: Eksekusi Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Ini Alasan Bharada E Turuti Perintah Atasan untuk Tembak Yosua Hutabarat, Ternyata Ada Aturan Bahwa Bawahan Harus Patuh

Arman menyangkal apabila Brigadir Daden disebut sebagai orang yang mengancam Brigadir J. Hal itu telah didapat usai melakukan wawancara terhadap ketujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo.

"Nah itu kan saya bilang, bagaimana mungkin D ini mengancam. Saya juga kan mewawancarai para ajudan juga itu bagaimana mungkin D itu mengancam, sedangkan Brigadir J itu orang yang paling dipercaya mengatur segala kebutuhan kebutuhan keluarga FS (Ferdy Sambo) lah ya," ungkap dia.

Bahkan Arman mengatakan dengan tugas Brigadir J yang turut mengatur kebutuhan keluarga Ferdy Sambo, tidak mungkin rekan-rekan sesama ajudan ada saling mengancam, termasuk Brigadir Daden yang disebut sebagai teman curhat.

"Artinya bagaimana mungkin, Brigadir D dan Brigadir J ini sahabat teman curhat. Bagaimana dia mau mengancam. Artinya kan setelah saya selesai dapat berita kan saya tanya dong," ujar Arman.

"Dia (Brigadir D) jawab, bagaimana mungkin saya berani Pak arman, itu kawan saya teman curhat saya mau ancam, sedangkan dialah yang mengatur semua," tambah Arman.

Oleh karena itu, Arman pun meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyidikan Tim Khusus Polri, agar kasus baku tembak ini bisa terungkap dengan jelas.

Awal mula tercuat nama Brigadir Daden, ketika Arman menanggapi kabar Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari 'Squad Lama'.

Menanggapi hal itu, Arman menepis soal tudingan adanya ancaman terhadap Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat oleh 'Squad Lama'. Ia memastikan, tidak adanya hal yang dimaksudkannya itu.

"Ya squad lama itu siapa, kalau yang disebut di berita itu Brigadir D, saya pastikan itu tidak ada, itu tidak mungkin. Kan saya juga sudah tanya juga Brigadir D, ini beritanya gimana, benar tidak. Ya tidak mungkin lah, saya teman baik, saya teman curhatnya, lupa apa seangkatan atau apa lah ya," kata Arman kepada wartawan pada Sabtu (30/7/2022).

Baca Juga: Jari Brigadir J Patah-patah, Terkuak Sudah Penyebabnya, Richard Eliezer Sebut Irjen Ferdy Sambo yang Lakukan Hal Keji Tersebut pada Mendiang Yoshua Hutabarat

Suaminya ikut terseret-seret kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J, istri Brigadir Daden Miftahul Haq ternyata punya gelar mentereng ini. Foto sosok istri ajudan Irjen Ferdy Sambo masih menjadi misteri.

Brigadir Daden menikah pada November 2021. Dia menyunting wanita pujaan hatinya yang bernama Popy Desiyanti. Foto bukti pernikahan Brigadir Daden diunggah salah satu pengguna media sosial.

Melalui foto yang dibagikan, pengguna media sosial itu berdiri di sebelah papan bunga ucapan selamat kepada Brigadir Daden atas pernikahannya.

Di foto papan bunga itu, pangkat Daden Miftahul Haq tertulis sebagai Brigadir Satu atau Briptu, satu tingkat lebih rendah dibandingkan saat ini.

Papan bunga itu sengaja diberikan ADC (aide de camp) atau ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo kepada Brigadir Daden yang sedang berbahagia.

Dia secara resmi menyunting Popy Desiyanti, wanita pujaan hatinya yang memiliki gelar mentereng, yaitu Sarjana Hukum. Sayangnya, tak ada keterangan lebih lanjut, istri Brigadir Daden mendapatkan gelar SH dari universitas mana. Foto sosoknya juga masih menjadi misteri.

Dalam akun media sosialnya, Brigadir Daden juga tidak pernah mengunggah foto keluarganya. Dia hanya mengunggah foto dirinya bersama rekan kerjanya. Dia juga pernah membagikan foto Irjen Ferdy Sambo saat masih merintis karirnya.

Komnas HAM yang sudah memeriksa para ajudan Irjen Ferdy Sambo menemui sejumlah kejanggalan. Menurut Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, tujuh ajudan tersebut memberi keterangan yang berbeda.

Bahkan, beberapa dari mereka melakukan aksi tutup mulut dengan hanya mengaku tidak tahu. Dalam upaya membongkar kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Komnas HAM melakukan penyidikan independen.

Baca Juga: Diduga Hilangkan Dekoder Rekaman Kamera CCTV, Irjen Ferdy Sambo Terancam Sanksi Paling Berat Bagi Polisi

Untuk itu, pihaknya meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait, antara lain rekan ajudan Brigadir J. Komnas HAM sempat juga meminta keterangan mengenai barang bukti CCTV di rumah dinas yang dikatakan telah rusak.

Namun pihaknya justru mendapatkan jawaban yang simpang siur.

"Sebagian enggak tahu, tapi sebagian mengatakan banhwa itu sudah rusak sebelumnya," kata Taufan melalui tayangan di kanal YouTube metrotvnews.com, Jumat (5/8/2022).

"Kan tidak sama dengan keterangan sebelumnya. Makanya kita timbul pertanyaan, ada apa?"

"Apakah ini memang misinformasi di antara mereka, atau sesuatu."

Taufan menerangkan bahwa seorang ajudan mengatakan bahwa CCTV di rumah dinas tersebut rusak karena tersambar petir. Namun, ajudan lain mengatakan bahwa barang bukti penting itu sudah sejak lama rusak dan tak bisa dipergunakan.

"Satu bilang katanya disambar petir, satu lagi bilang, 'Oh enggak, itu sudah sejak bulan lalu rusak'," beber Taufan.

Hal ini tentu menghambat proses pemeriksaan oleh Komnas HAM. Apalagi untuk membuktikan bahwa istri Ferdy Sambo benar dilecehkan Brigadir J atau tidak.

"Kan pusing kita. Sementara kita ingin mencari kejelasan dalam kasus ini. Harus dijawab apakah pelecehan itu betul terjadi, sebab sekarang saudara Yosua sudah meninggal dunia, ibu PC adalah satu-satunya sumber informasi itu," tandas Taufan.(*)