Di Purworejo Jawa Tengah, tradisi tedur tidak hanya dilakukan di Berjan saja.
Namun Pesantren dan masjid di desa-desa juga banyak yang melakukannya.
"Memang saat ini, tedur tidak lagi sesemangat zaman dulu. Maka di An-Nawawi saya memberikan penekanan kepada para santri agar tedur tetap dilestarikan agar tidak punah termakan zaman," ujarnya.
Dalam perjalanan sejarahnya, tedur pernah berjasa turut serta berperan mengusir penjajah Belanda.
Ceritanya, saat tentara Belanda melakukan patroli, dari kejauhan terdengar suara beduk ditabuh.
Kemudian para tentara itu berhenti dan bertanya kepada warga perihal suara tedur yang sayup-sayup terdengar dari kejauhan.
Dijawablah oleh warga jika suara itu adalah suara santri sedang tedur.
Source | : | nu.or.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar