Padahal, saat itu KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmont yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTB.
Kedua, Firli melanggar etik saat menjemput langsung seorang saksi yang hendak diperiksa di lobi KPK pada 8 Agustus 2018.
Ketiga, Firli pernah bertemu petinggi partai politik di sebuah hotel di Jakarta pada 1 November 2018.
Sementara sehari setelah DPR memilih lima orang menjadi komisioner KPK periode 2019-2023,Saut Situmorang mundur sebagai pimpinan KPK.
Penatapan Firli Bahuri menjadi Ketua KPK periode 2019-2023 dianggap Pengamat politik Syamsuddin Haris sebagai pelengkap skenario pelumpuhan KPK.
"Lengkap sdh skenario pelumpuhan @KPK_RI," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) lewat akun Twitternya @Sy_haris, Jumat (13/9/2019).
Kata Haris, Presiden Jokowi memberi jalan untuk DPR RI mengangkat Ketua KPK yang cacat integritas.
"Pak @jokowi membiarkan capim yang diduga cacat integritas lolos ke DPR, bahkan kemudian dipilih sebagai Ketua KPK," kata Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik Indonesia itu.