Dalam laporannya, Dewi menilai Novel tak memiliki bekas luka bakar di kulit wajahnya.
Dewi yang mengaku sebagai orang seni menyebut jika seseorang yang tersiram air panas reaksinya tidak berdiri tapi terduduk jatuh, terguling-guling.
Atas pernyataan Dewi tersebut, Novel mengatakan bahwa Dewi mempermalukan dirinya sendiri.
"Kata-kata orang itu jelas menghina lima rumah sakit, tiga rumah sakit di Indonesia dan dua rumah sakit di Singapura," tegas Novel.
Diketahui, Novel diserang oleh 2 orang pengendara motor pada 11 April 2017 usai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Yasri Yudha Yahya, tetangga Novel mengungkap kondisi wajah dan mata penyidik senior KPK tersebut saat penyiraman air keras.
"Pada saat itu kejadiannya saya orang yang pertama yang membawa korban Novel Baswedan dan yang mengetahui persis bagaimana mukanya, bagaimana bentuknya korban pada saat itu yang kami bawa ke rumah sakit di Mitra Kelapa Gading," kata Yasri usai melapor ke Polda Metro Jaya, Minggu (17/11/2019).
Sebagai orang pertama yang mengetahui dan mendengar suara Novel meminta tolong setelah disiram air keras, Yasri merasa tak tega melihat kondisinya terutama bagian wajah dan paling parah di bagian mata.