Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, pemerintah masih bernegosiasi dalam membebaskan tiga nelayan WNI yang disandera di selatan Filipina itu.
"Sedang jalan nego-negonya untuk melakukan langkah-langkah penyelematan dan pembebasan tanpa mengorbankan satu jiwa pun, baik dari pihak penyandera maupun tersandera. Kita kan harus menyelematkan," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2019).
Mahfud mengatakan, sampai saat ini kelompok Abu Sayyaf masih menutup diri.
"Ya kan minta tebusannya Rp 8,3 miliar kan, tapi kalau kita nuruti tebusan terus, masa kalah sama perampok," ujarnya.
Mahfud mengatakan, negara memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan warganya, termasuk terhadap tiga nelayan yang disandera.
"Pokoknya kita akan menyelamatkan karena negara harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya," kata dia.
Pemerintah Indonesia menginginkan proses pembebasan ketiga nelayan itu tanpa menimbulkan hilangnya nyawa dan noda kedaulatan negara terkait.
"Selama ini untuk tetap berusaha membebaskan tersandera tanpa korban jiwa dan tanpa menodai kedaulatan negara kita maupun negara-negara yang bersangkutan," ujar Mahfud.
Namun, langkah tersebut dirahasiakan karena menyangkutnya jalannya operasi pembebasan.