Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kini Menyandang Gelar Gusti Kanjeng Ratu Keraton Yogyakarta, GKR Hemas Blak-blakan Soal Perjalanan Hidupnya, Hobi Berkelahi hingga Pernah 'Dibuang' dari Rumah

None - Senin, 10 Februari 2020 | 20:25
GKR Hemas.
balaikita

GKR Hemas.

Dan, betapa badungnya saya, dalam setahun, saya pindah sekolah tiga kali. Pernah di SMA 11, SMA 6, dan SMA 24.

Oh, akhirnya saya bisa juga lulus dari SMA. Kemudian saya melanjutkan ke Universitas Trisakti, jurusan Arsitektur Pertamanan. Kalau tidak salah tahun 1971, atau 1972.

Baca Juga: Putrinya Diduga Alami KDRT hingga Ancaman Pembunuhan, Sang Ibu Bawa Aparat Jemput Paksa Istri dari Kakak Chelsea Olivia, Miki: Udah Mama Pulang Aja!

Sultan datang sendiri

Pada saat saya kuliah itu datang lamaran dari Bendoro Raden Mas Herjuno Darpito. Waktu itu ia adalah seorang pangeran dari Keraton Yogyakarta, putra tertua Sultan Hamengku Buwono IX.

Tapi, wah, saya masih ingin sekolah. Untunglah, di Keraton Yogyakarta tidak bisa sembarang saat melangsungkan pernikahan.

Biasanya harus ada sejumlah pasangan dulu, putera-puteri Sultan, yang kemudian dinikahkan bersama-sama.

Jumlah pasangan harus genap, dua pasang atau empat pasang, dan seterusnya. Tapi tidak boleh ganjil.

Dan pernikahan itu pun tergantung dari perkenan Ngerso Dalem (sebutan hormat untuk sultan atau raja yang waktu itu adalah Sultan Hamengku Buwono IX, Red) kapan pelaksanaannya.

Baca Juga: Dihantam Minibus dari Berlawanan, Pengendara Motor di Jember Terpental hingga Mendarat di Atas Genteng Warung, Bikin Heboh Warga Saat Lakukan Evakuasi

Sri Sultan (Mas Herjuno) dan GKR Hemas ketika masih tinggal di Madukismo.
Tribunnews

Sri Sultan (Mas Herjuno) dan GKR Hemas ketika masih tinggal di Madukismo.

Yang datang melamarkan adalah Sultan Hamengku Buwono IX sendiri. Kami, saat itu sudah pindah rumah dari Kebayoran ke kawasan Cipete, betul-betul terperanjat.

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x