"Kalau sudah Komisi X nggak ada hasilnya, saya lapor sama siapa? Mahathir Mohammad apa? Saya berharap ada solusi itu, dihentikan sebelum kita bicara. Kita pemangku kepentingan, Pak, dia juga. Pemerintah penyelenggara negara, cq, artinya yang diutamakan. Tapi kami, seni dan budaya, itu juga penyelenggara negara, sama dengan agamawan, akademisi," ujar Panca.
Kalangan seniman dan budayawan menolak revitalisasi TIM lantaran tak ingin kawasan budaya tersebut berubah.
Terlebih karena adanya pembangunan hotel di kawasan tersebut.
Menurut Panca, keputusan Anies yang mendadak menyebabkan kegiatan seniman di TIM jadi berantakan.
"Mendadak, kami hancur berantakan, kira-kira begitu. Tanpa ada kompromi," kata Panca dalam RPDU.
Tanpa adanya koordinasi, Panca menyesalkan kebijakan Anies baswedan yang tiba-tiba.
"Enggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu. Tahu-tahu sudah diberlakukan," kata dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar