Ribuan batang pohon cendana yang dulu diagungkan dalam kronik klasik Cina tak lagi tampak.
Usaha budidaya cendana putih pun tidak berjalan mulus diterpa perubahan iklim yang semakin memanas.
Jutaan bibit cendana yang ditanam di pelosok tanah Timor tak ayal dihadang kematian.
“Cendana lebih mudah tumbuh liar dan tidak dibudidayakan. Usaha pemerintah daerah membudidayakan cendana sebagai ikon pulau Timor telah berkesinambungan. Namun penanaman bibit perlu perawatan.
"Ini yang sulit, perlu komitmen bersama antara pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat,” ujar Leo Nahak, mantan Kepala Museum NTT yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Arkeologi Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Inilah 'Emas Hijau' dari Timor Leste, Kayu Termahal di Dunia yang Diagungkan dalam Kronik Klasik China"
Komentar