Saat itu, Pinangki memesan 25 set alat rapid test buatan Korea Selatan, yang rentang harganya Rp 9 juta sampai Rp 19 juta, tergantung jumlah strip yang dibutuhkan.
Perawatan kesehatan untuk mengantisipasi Covid tersebut diterapkan untuk keluarga serta staf di Kejaksaan Agung.
Pada 11 Mei 2020, Pinangki kembali memesan bio sensor buatan Korea sebanyak 50 strip seharga Rp 19 juta.
"Biasanya ibu (Pinangki) beli untuk satu keluarga di rumah Pakubuwono, Dharmawangsa, maupun Sentul, dan staf-staf Kejaksaan yang interaksi dengan ibu. Bisa sampai 10 orang, biasanya suntik vitamin plus rapid tes,” kata Olivia.
Olivia mengatakan, Pinangki pernah menjelaskan bahwa dia hanya ingin berinteraksi dengan orang-orang yang kesehatannya dapat dipertanggungjawabkan.
"Karena (Pinangki) maunya interaksi sama orang yang bersih," ucap Oivia.
Sidang sebelumnya menghadirkan adik Pinangki, Pungki Primarini sebagai saksi.
Pungki membeberkan gaya hidup Pinangki yang pengeluaran per bulannya bisa mencapai Rp 80 juta. Pungki juga mengaku, Pinangki tiga kali mengajaknya ke Amerika Serikat (AS) dalam tiga tahun terakhir.
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar