IMI pun mampu menghadirkan beberapa pebalap Indonesia ke tingkat internasional.
Ari pun kerap menyuarakan agar Indonesia memiliki sirkuit bertaraf internasional yang dapat digunakan untuk menggelar MotoGP.
Berkat bergelut sebagai pengusaha di bidang pelumas, Ari dipercaya menjadi Ketua Harian Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia (ASPELINDO) dari 2007 hingga 2014 dan menjadi Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI) tahun 2008–2014.
Dia pernah pula menduduki posisi penting dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2009–2010 sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Akses Imformasi Peluang Bisnis-Bidang UMKM.
Sukses di dunia bisnis tak membuat Ari melupakan kegiatan politik yang digeluti sang ayah. Ia pun kemudian bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Ari kemudian secara resmi menjadi anggota PDI-P dari wilayah Tebet, Jakarta Selatan dan masuk sebagai caleg PDI-P DPRD DKI Jakarta pada 1999.
Ia memulai kiprah politiknya di tingkat nasional bersama PDI Perjuangan saat ia menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan tahun 2003 dan 2008.
Setelah Kongres PDI-P di Bali tahun 2010, ia didapuk menjadi Wakil Bendahara Umum PDIP periode 2010–2015.
Dia dipilih sebagai pengurus karena berwibawa dan berani, selain teliti dalam bidang administrasi dan organisasi. Ia kembali terpilih sebagai Wakil Bendahara Umum PDI-P setelah Kongres IV PDI-P di Bali pada April 2015.
Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jateng I yang wilayahnya meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang. Ia meraih suara di dapil tersebut sebanyak 128.956 suara dan membawanya lolos sebagai anggota DPR periode 2014–2019.