Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tahu-tahu Jaminannya Sudah Dilelang, Sri Bintang Pamungkas Gugat Rp 10 Miliar, BCA Beri Sikap Begini

None - Selasa, 26 Januari 2021 | 10:13
Kantor BCA
Tribunnews

Kantor BCA

GridHot.ID - Seorang aktivis baru-baru ini menggugat PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Gugatan atas BCA ini disebabkan oleh perbuatan melawan hukum.

Hal itu bermula dari pelelangan sertifikat persil wilis, semacam sertifikat atas sebidang tanah.

Baca Juga: Kelabui Bank Amerika Demi Berbisnis dengan Korea Utara, Modus Penipuan Anak Perusahaan Berhasil Dibongkar FBI, Pihak Grup Djarum Katakan Ini

Dikutip dari Kontan.co.id, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendapat gugatan dari aktivis Sri Bintang Pamungkas atas perbuatan melawan hukum yakni melelang serfikat persil wilis yang dijadikan sebagai jaminan atas kredit kepada bank tersebut.

Tak hanya BCA, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta II juga turut menjadi tergugat. Gugatan tersebut terdaftar di pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dengan nomor perkara 22/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL.

Dalam laman PN Jakarta Selatan, gugatan tersebut berbunyi bahwa kedua tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Antara lain, menyatakan, bahwa persil wilis berikut sertifikatnya adalah hak milik Nyonya Ernalia, yaitu isteri penggugat. Sertifikat persil mana yang pada saat ini berada di bawah penguasaan pihak BCA, sebagai objek hak tanggungan yang seharusnya berakhir pada 2016.

Baca Juga: FBI Sampai Turun Tangan, Perusahaan Ternama Indonesia Ketahuan Tipu Bank Amerika Serikat Demi Bisa Berdagang dengan Korea Utara, Ini Akar Permasalahannya

"Menyatakan menetapkan, bahwa perjanjian perpanjangan kredit yang dilakukan tergugat bersama-sama debitur tanpa pembertahuan, kehadiran dan persetujuan pemberi hak tanggungan adalah bertentangan dengan hukum," demikian bunyi gugatan tertanggal 4 Januari 2021 itu.

Sri Bintangg menuntut para tergugat untuk membayar Rp 10 miliar sebagai ganti rugi. Tuntutan ganti rugi tersebut dikarenakan jaminan terpaksa dijual murah untuk membayar utang debitur, senilai Rp 2 miliar. Kemudian, penantian kembalinya sertifikat hak milik (SHM) persil wilis selama 5 tahun sejak 2016, senilai Rp 1 miliar setahun.

Selain itu, Sri Bintang juga menuntut biaya materiil dan bukan-materiil yang harus dikeluarkan selama satu tahun dengan menyampaikan gugatan dan sidang-sidang di pengadilan negeri, dengan kemungkinan banding dalam upaya mencari keadilan dan kebenaran senilai Rp 3 miliar.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x