Di warung itulah dia menggantungkan hidup.
Bahkan mampu memberi uang jajan ke cucunya yang berjumlah 15 anak.
"Dari warung ini saya bisa mandiri tak merepotkan anak.
Makan tidur di sini," jelasnya.
Menurut Rasminah, dua tanah yang dipersoalkan itu merupakan hasil kerja kerasnya bersama suaminya.
Semasa hidup dia dan suaminya bekerja keras dari bertani, berdagang dan kerja di pabrik.
"Kalau saya bantu suami bertani dan dagang"
"Kami tanam tembakau dan padi"
Suami juga kerja di perusahaan kemasan di Karangayu, Kota Semarang," terangnya.
Ia tak menampik, anaknya Maryanah pernah mengiriminya uang Rp15 juta saat sedang menjadi TKW di Malaysia sekira tahun 2000.
Namun uang itu habis digunakan untuk menghidupi anak kandung Maryanah yang ditinggal kerja ibunya sejak umur 5 bulan.