Meskipun hasil gen dirilis Selasa kemarin tidak menunjukkan kemiripan lebih dekat dengan virus di China, peneliti mengatakan analisis mereka tunjukkan virus 'kerabat' Sars-CoV-2 memiliki persebaran geografi lebih luas daripada yang sebelumnya dipahami.
Spesies kelelawar tapal kuda Shamel yang membawa virus Kamboja sejauh ini diketahui tidak ada di China.
Hal ini memunculkan kemungkinan baru jika Asia Tenggara menjadi sumber wabah Covid-19, yang dianggap oleh para ilmuwan cukup mungkin terjadi.
Pasalnya, ilmuwan sadar kurangnya pengambilan sampel virus di Asia Tenggara.
Asia Tenggara juga kemudian cocok untuk pengembangan virus baru yang belum terdeteksi, dengan keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang tinggi, lebih-lebih spesies kelelawarnya jauh lebih banyak dibandingkan yang ada di China.
Kemudian praktik perubahan tata kelola lahan dan juga perdagangan hewan liar juga marak di Asia Tenggara, membuat wilayah ini menjadi dicurigai sebagai asal virus Corona.
Tim WHO kemudian menyatakan opini serupa jika data regional terutama dari Laos, Vietnam, Myanmar juga diperlukan. (*)
Source | : | Kontan.co.id,Intisari |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar