Virus Kamboja itu diambil dari uji swab kelelawar tapal kuda Shamel, yang disimpan untuk bagian proyek didukung UNESCO.
Proyek itu adalah proyek penelitian membandingkan keberagaman spesies di dua sisi Sungai Mekong di Kamboja utara.
Sampel dikirim kembali ke institut, di mana sampel itu disimpan dalam suhu minus 80 derajat Celcius.
Mengikuti wabah Covid-19, ilmuwan mulai lakukan tes tambahan pada sampel tersimpan untuk mencari virus Corona serupa.
Dari 430 sampel yang mereka teliti, 16 teruji positif virus Corona, dan di antara 16 itu ada dua yang memiliki rantai genom begitu mirip dengan Sars-CoV-2.
November lalu, Veasna Duong, ahli virologi di institut tersebut mengatakan penemuan lebih awal kepada majalah ilmiah Nature, dengan mengatakan ada indikasi kekerabatan virus tersebut.
Namun tim peneliti masih menunggu urutan gen untuk memahami seberapa dekat virus itu dengan penyebab Covid-19.
Source | : | Kontan.co.id,Intisari |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar