"Saya diperiksa di Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota," ungkap Oneng. Kini dia mengaku tak ingat lagi nama-nama yang ditanyakan oleh tim kepolisian itu.
'Saya ditanya polisi: 'apa kegiatan orang-orang itu''
Oneng mengaku hanya ingat dirinya ditanya "apa kegiatan orang-orang yang suka berada di tempat futsal di depan pol bus Budiman". Saat itu dia mengaku tidak tahu-menahu soal itu.
"Saya dengan Pak RW hanya bisa menjawab tidak tahu karena memang tidak tahu apa-apa. Tidak pernah menerima laporan," katanya.
Namun dia mengaku beberapa orang yang tinggal di sekitar pool bus itu adalah "pendatang yang tidak memiliki kartu keluarga".
"Mereka tinggal di warung-warung di lingkungan pool bus, sambil berjualan," ungkapnya.
Itulah sebabnya, Oneng dan dan warga setempat mengaku kaget mendengar keterangan aparat kepolisian yang mengaku sedang menyelidiki dugaan keterlibatan beberapa orang di wilayah dalam tindak terorisme.
Kepada wartawan di Tasikmalaya, Rommy Roosyana yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, beberapa orang yang berada di sekitar deretan warung di dekat pol bus Budiman, mengaku "tidak pernah mendengar nama Tazneen atau Acep Setiawan."
Seorang pedagang di depan lapangan futsal mengaku sudah cukup lama berjualan di sana, namun tidak pernah mendengar nama keduanya.
"Dulu kami juga ditanya beberapa orang polisi yang tidak berseragam. Kami tidak tahu, karena memang di sini tidak ada rumah tempat tinggal," ucap lelaki paruh baya yang tak mau menyebutkan namanya.(*)
Source | : | TribunJabar.id,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar