Sedangkan alamat yang tertera sama dengan suaminya Aceh Ahmad Setiawan, yaitu di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Apa tanggapan pengacara Tazneen?
Salah-seorang pengacara Tazneen, Achmad Michdan menyatakan sejauh ini tak pernah ada proses hukum yang mengindikasikan Tazneen terlibat tindak terorisme.
"Dia tidak terkait dengan terorisme walaupun disebutkan masuk dalam daftar teroris ... tak ada kasus disidangkan, tiba-tiba masuk daftar [terduga teroris], kalau logika hukum adalah kalau tersangka dia diproses dulu, dipidana dulu, kok dimasukkan dalam daftar teroris tapi tak ada aktifitasnya," kata Michdan kepada BBC News Indonesia.
Michdan juga mengatakan tidak mengetahui kegiatan suami Tazneen, Asep Ahmad Setiawan, yang meninggal di Suriah.
"Kita tak tau persis apakah dia ikut ISIS atau tidak karena di Suriah banyak kelompok ... ada yang menyalurkan bantuan ... kita tak tahu persis kondisi suaminya di sana," katanya.
Sepeninggal suaminya, kata Michdan, Tazneen, sempat tinggal bersama mertuanya di Tasikmalaya dan kemudian pindah ke Yogyakarta, bersama putranya yang berumur 10 tahun.
"Dia hijrah ke Yogyakarta, ada kegiatan dagang dan bantu beberapa keluarga-keluarga yang terkena musibah yang suaminya terkena kasus terorisme, dan ditahan, semacam itu saja," katanya,
Rencana Tazneen kembali ke Inggris, menurut Michdan, karena mengurus surat-surat yang hilang dan "sudah mendapatkan persetujuan untuk deportasi terkait urusan keimigrasian".
Pengamat terorisme dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengatakan kepada BBC, bahwa dia tidak pernah mendengar nama Tazneen dan suaminya. Sydney mengaku baru mengetahui tentang mereka dari media.
Source | : | TribunJabar.id,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar