Prajurit TNI tersebut ternyata meminjam uang Rp10 juta dan ternyata Maria tidak memiliki uang sebesar itu.
Saat itulah Marten mulai membuat perencanaan.
“Bagaimana kalau kita aja yang mengerjakannya untuk menyelesaikan diam" kata Marten.
“bagaimana caranya?” ujar Maria.
Marten pun menjelaskan cara pembunuhan tersebut.
"nanti motifnya (modusnya) kek model pembegalan gitu, nanti kalian membuntuti dari belakang kami, nanti kita pakai alat, yang membawa sepeda motor WINDA NOPIYANTI SIMANJUTAK dengan berboncengan dengan MARIA SIMATUPANG, nanti yang megang alat si MARIA SIMATUPANG lalu nanti kalian pukul bagian belakang kepala AYU RESTARI yang nantinya saya yang bonceng istri saya (AYU RESTARI) dengan menggunakan sepeda motor,” ujar Marten.
"Siapa yang menyediakan alatnya," tanya Maria.
"Nanti aku yang menyediakan," kata Marten.
"Kapan waktunya," tanya Maria.
“kapan waktunya?”
“Nanti kita lakukan pada hari Kamis tanggal 09 April 2020 jam 22.00 Wib, masalah sepeda motor nanti titipkan sama teman saya," ujar Marten.
Selanjutnya Marten membeli besi ulir seharga Rp20 ribu pada 9 April 2020.
Besi itu lalu ia titipkan di rumah rekannya.
Source | : | Tribun-Medan.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar