Beli Jamu ke Kalimantan
Isak tangis merebak saat pemakaman. Terutama dari kalangan pelawak-pelawak muda yang selama ini banyak dibantu Warkop. Salah satunya adalah Ulfa Dwiyanti. "Mas Dono itu guru gue. Gue bisa begini karena Warkop," ujar Ulfa dengan mata sembap.
Mengaku jarang bertemu dengan Dono, bukan berarti tidak saling tahu kabar masing-masing. "Setahu saya dia sakit, dan sakitnya itu bisa disembuhkan. Enggak tahunya dia telah pergi," ujar Ulfa. mengaku bisa melawak karena diajari Dono dan Kasino.
"Masih saya ingat di TVRI tahun 1991. Waktu itu mereka mengajari cara ngomong yang lucu. Pokoknya, banyak ilmu yang saya dapat dari mereka," lanjut Ulfa yang banyak belajar dari Warkop saat masih jadi penyiar di radio humor Suara Kejayaan (SK).
Tangis sedih juga muncul dari pelawak Taufik Savalas. Pasalnya, Taufik baru saja datang dari Balikpapan.
"Mas Indro yang minta saya ke sana membelikan jamu-jamu dari Kalimantan untuk menyembuhkan Mas Dono. Saya sudah membawa pulang banyak, eh, ternyata sampai di sini Mas Dono sudah tiada," cerita Taufik sembari terisak-isak.
Wajar bila Taufik amat terpukul dengan kepergian Dono. Sama seperti halnya Ulfa, Taufik juga "dibesarkan" oleh para personel Warkop saat bergabung di radio SK, Banyak ilmu tentang lawak dan juga pelajaran tentang hidup ditimbanya dari Warkop.
Ya, bukan hanya mereka yang kehilangan, tapi juga seluruh penggemar Dono. Rasanya tak akan pernah ada lagi pelawak sepertinya.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar