Mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik dan tinggi serat.
Kemudian, disarankan juga mengurangi konsumsi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
Meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin.
Hindari merokok.
Mengelola stres.
Selain itu, untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan berstamina selama menjalani puasa, simak tips menu berbuka dan sahur dari dr. Phaidon L.Toruan, sport nutritionist dikutip dari Kompas.com berikut ini:
Utamakan air, vitamin, dan elektrolit. Artinya, minum air putih dan buah-buahan, atau jus buah tanpa gula. Air kelapa juga boleh.
Caranya minum air kelapa dulu, dan karena sifat elektrolit di air kelapa , maka kita akan masih merasa haus baru dilanjutkan dengan minum air putih.
Ketika tidur tubuh kita kehilangan berat 1-2 kg dan itu adalah air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik.
Pilih menu utama yang terdiri dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, spageti atau bubur kacang hijau dengan gula aren.
Jenis karbohidrat ini lebih "tahan lama" dalam membuat gula darah stabil, sehingga mood menjadi relatif lebih baik.
Jangan lupakan serat, baik dari sayur atau buah. Selain membersihkan usus, serat adalah "sapu alami" yang membantu membersihkan sisa daging di sela- usus
Pilih lemak sehat atau minyak yang tidak digoreng, seperti zaitun, minyak kelapa atau flaxseed oil.
Misalnya dalam bentuk sambal. Lemak membuat pergerakan makanan di perut menjadi lambat, sehingga lebih tahan lapar.
Akan tetapi kalau diasup minyak gorengan, baik dari makanan siap saji yang dibeli semalam sebelumnya, atau menggoreng langsung, maka kita memasukkan radikal bebas ke dalam tubuh kita. Akibatnya manfaat puasa secara fisiologis berkurang.
Komentar