Gridhot.ID - Kolak menjadi salah satu sajian lezat yang identik dengan bulan Ramadhan.
Makanan ini memang sangat nikmat jika dikonsumsi saat berbuka puasa.
Bahkan kolak memiliki makna dan filosofi tersendiri mengapa sangat identik dengan momen puasa.
Dalam sejarah, kolak menjadi makanan yang digunakan untuk penyebaran agama Islam sejak dahulu.
Saat itu, masyarakat Jawa belum mengenal agama Islam dengan baik.
Hal ini membuat para ulama menyebarkan Islam dengan cara sederhana, yaitu berhubungan dengan makanan.
Nama kolak sendiri disebut berasal dari kata "Khalik" yang berarti Sang Pencipta.
Oleh karena itu, hidangan tersebut dinamakan kolak agar bisa mendekatkan pada Sang Pencipta.
Lebih lanjut, saat mengolah kolak, ada bahan wajib yang harus selalu digunakan.
Bahan tersebut adalah santan.
Jika dilihat dari sisi medis, mengonsumsi santan berlebihan juga tidaklah baik.
Hal ini karena santan mengandung banyak lemak jenuh dan bisa memicu kenaikan kolesterol.
Tapi tenang saja, ada rahasia jitu bagaimana menikmati kolak tanpa khawatir kolesterol naik.
Dilansir Grid.id, hal ini dijelaskan oleh, Solihin, Corporate Pastry Chef Group Warung Pasta, Locarasa & NUSA Indonesia Gastronomi.
Adapun pengganti santan dalam kolak bisa menggunakan susu segar dan krim (atau susu bubuk), air gula merah dan air kelapa.
Untuk takaran pengganti santan bisa digunakan sekiatr ¾ susu segar dan ¼ krim.
Rasa kolak yang menggunakan susu segar akan lebih ringan dan krim akan membuatnya lebih creamy.
Kemudian, penggunaan air kelapa juga akan membuat kolak lebih ekonomis dan rendah lemak.
Kamu juga bisa menambahkan cengkih, kayu manis dan daun pandan agar rasanya tidak flat.
Tambahkan pula gula merah cair agar lebih legit.
Itulah rahasia bahan pengganti santan untuk kolak yang bisa ditiru.
Sisanya, kamu bebas berkreasi dengan beragam isian untuk kolak, misalnya pisang, ubi jalar, singkong, biji salak hingga labu kuning.
(*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar