"Ketika cucu saya belaga main boneka tiba-tiba nangis, matanya merah itu yang bikin saya sedih. Saya tanya kenapa, dia nggak mau ngaku. Pas saya peluk dia nangis," katanya.
"Pasti saya tau dia kangen sama mamanya," sambungnya.
Nia berusaha menghibur sang cucu ketika rindu dengan ibunya dengan mengajak main dan pergi ke luar rumah.
"Saya nggak mau mancing, saya tau dia kangen sama mamanya. Saya ajak pergi ke mall dan mainan, gimana caranya anak ini terjaga emosinya," ujar Nia.
Selama Oi menjalani proses hukum, Nia sudah berjuang dan melakukan yang terbaik untuk sang anak.
"Tapi jalan hidup kita ya kita engga tau, siapapun itu. Saat kemarin terjadi ke anak saya, ya saya harus lapang dada. Menjalani dan menghadapi apa yang ada sekarang," jelasnya.
Meski hancur, Nia harus kuat dan terus memberikan dukungan moril kepada sang anak.
"Sebagai orang tua mendoakan, menyemangati, dan membuat yang terbaik. Anak saya sudah dewasa," ujar Nia.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar