Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, gadis ini meninggal dunia di usia yang sangat muda.
Dirinya meninggal dunia saat hendak maju ke catwalk.
Gadis yang bekerja sebagai model ini sempat dirawat sebentar namun nyawanya tak tertolong.
Pekerjaan sebagai model memang sangat keras.
Penampilan glamor hanya bisa disaksikan di luarnya saja sementara aksi mereka di belakang panggung sangat amat 'berbahaya'.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, seorang model Brazil bernama Adriana Lima menyebutkan bahwa menjadi model tak selamanya indah.
aku bekerja selama 10 jam. Aku pemotretan dengan kondisi flu berat, batuk, dan sakit kepala. Namun, itu tidak menghentikanku untuk mengerjakan hal yang aku cintai,” imbuhnya.
“Setelah selesai pemotretan, aku langsung menuju bandara untuk pulang, bertemu kedua putriku. Namun, pesawatku mengalami delay selama tiga jam. Aku terbang dari NYC ke Miami,” jelasnya.
“Aku sampai rumah jam 2 pagi. Aku bahagia ada di rumah. Sekarang, aku ingin mempelihatkan wajah seorang Model yang bekerja keras, dan bukan hanya aku yang bekerja seperti ini, Model lainnya pun sama. Terima kasih. Aku harap, pesanku ini tidak ditanggapi salah. Aku cinta kalian,” urainya.
Sayangnya dunia model ini terkadang bisa memakan korban jiwa.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang model berusia 14 tahun jatuh pingsan dan meninggal dunia beberapa saat sebelum tampil di atas "catwalk".
Dokter mengatakan, Vlada Dzyuba, nama model asal Rusia itu, terlalu lelah bekerja.
Saat meninggal, Vlada terikat kontrak kerja selama tiga bulan di China setelah direkrut sebuah agen.
Saat bekerja, dia terlibat dalam sebuah peragaan busana selama 13 jam di Shanghai. Saat itulah dia jatuh pingsan lalu koma.
"Suhu tubuhnya meningkat saat dia hendak naik ke catwalk. Beberapa menit kemudian Vlada jatuh dan tak sadarkan diri," demikian dilaporkan harian The Siberian Times.
"Dia langsung dilarikan ke rumah sakit tetapi meninggal dunia dua hari kemudian," tambah harian itu.
Hasil awal otopsi menyebut kematian Vlada disebabkan meningitis yang diperparah kelelahannya yang amat sangat.
Kasus tragis ini kemudian memicu keprihatinan terhadap kondisi kerja para model belia yang bermimpi untuk masuk ke dunia fashion dunia.
Keinginan untuk tampil mendunia inilah yang terkadap digunakan sejumlah agensi untuk mengeksploitasi mereka.
Pemerintah Rusia kini meminta penjelasan terkait kondisi kerja Vlada di Shanghai setelah dia direkrut sebuah agensi dari kota asalnya Perm di Pegunungan Ural.
Ibu Vlada mengatakan, putrinya kerap mengeluh dia terlalu lelah tetapi takut untuk pergi ke dokter.
"Dia menelepon saya dan berkata dia amat lelah dan ingin sekali tidur. Itu pasti awal dari sakitnya," ujar Oksana, ibu kandung Vlada.
"Saya tak bisa tidur dan terus meneleponnya agar dia pergi ke dokter," tambah Oksana.
Oksana sebenarnya berusaha mandapatkan visa China agar dia bisa pergi dan mendampingi putrinya itu.
Sayang sekali dia tak mendapatkan visa hingga mendengar kabar kematian putrinya.
Kasus ini kemudian membuat agensi model di Perm, Rusia yang membawa Vlada ke China buka suara.
"Tak ada yang mengira hal tersebut terjadi. Kini kami tengah mengevaluasi hal tersebut," kata Elvira Zaiseva, direktur agensi yang merekrut Vlada.
Elvira mengakui, dia tak secara personal memeriksa kontrak yang diteken Vlada serta masalah asuransi kesehatannya.
Sementara itu, manajer Vlada, Dmitry Smirnov yang melakukan negosiasi terkait pekerjaan gadis itu di China, belum memberikan komentar.
(*)