Dalam tes kejujuran yang dilakukan ini memiliki akurasi sebesar 93 persen.
Bahkan, menurutnya dalam persidangann yang digelar juga, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terindikasi berbohong.
“Poligraf adalah aktivitas pemeriksaan dengan menggunakan alat poligraf tuk menentukan seseorang itu apakah teridentifikasi bohong atau jujur yang mulia,” kata Aji.
“Apakah poligraf ini mempunyai ketepatannya berapa persen?”
“Sesuai jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika, tuk teknik yang kita gunakan, yaitu Tahiat City memiliki keakuratan di atas 93 persen,” ujar Aji.
Pernyataan Kekasih Baharada E
Sementara itu, dalam program Ni Luh di Kompas TV, Angelin Kristanto atau Ling Ling yang merupakan kekasih dari Bharada E mengungkapkan soal kehidupannya yang berat dengan menerima kenyataan yang ada saat ini.
Ling Ling pun bercerita, setelah Baharada E ditetapkan sebagai tersangka, timsus langsung mendatangi rumahnya di Jakarta.
Kedatangan timsus ini dikarenakan, Bharada E membuat pengakuan dirinya tak menembak.
"Saling menangis mereka. Malam itu, dia telpon, tapi saya lagi gak enak badan dan HP silent," kata dia.
Keesokan harinya, Ling Ling mendapatkan pesan dari Bharada E, karena dirinya tidak berkata jujur.
Bahkan, alasan ketidakjujurannya itu karena memikirkan kedua orang tuanya.
"Dia minta maaf udah gak jujur. Katanya, kasihan mama papa, ntar dia dipecat, Kasihan kita, batal nikah," ucapnya
Lalu ketika Bharada E meminta maaf, Ling Ling pun langsung memanfaatkan momen tersebut.
Ia meminta Eliezer untuk jujur.
"Kalau kamu jujur, saya gak bakal ninggalin. Mau apapun kamu, kalau kamu jujur, saya gak bakal ninggalin," janji Ling Ling ke Eliezer saat itu.
Setelah diberi janji tersebut, Eliezer pun luluh dan berkata jujur kepadanya bahwa ialah yang menembak saat itu.
Ia menembak atas dasar perintah dari atasannya, Ferdy Sambo.
"Karena air mata orangtuanya juga. Apa yang dilakukan juga bertolak belakang dengan hati nurani," katanya.
(*)
Source | : | tribunnews,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar