Gridhot.ID - Oknum polisi anggota Polres Sukabumi Kota berinisial MF alias IS, diduga menganiaya mantan pacarnya hingga berdarah-darah.
Peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi di salah satu hotel Bandung pada Minggu (5/3/2023) dan viral di media sosial pada Senin (6/3/2023).
Yang menjadi korban adalah Synthia Harnum Mahesa atau ST.
Adapun kasus ini viral dari unggahan Arida Nuraini Primastiwi yang merupakan seorang aktris dan influencer.
Arida mengungkapkan dugaan penganiayaan yang dialami ST melalui Instagram @aridanuraini.
Ia menceritakan, kejadian penganiayaan bermula dari pelaku mengajak korban untuk nonton konser bersama.
Namun nyatanya oknum polisi itu mengajak ST bertemu di suatu hotel di Bandung.
Kemudian saat bertemu, keduanya justru terlibat percekcokan.
Melansir dari Surya.co.id, berikut fakta-faktanya.
Korban melukai diri sendiri
Saat percekcokan terjadi, korban nekat mengambil pecahan kaca dan melukai dirinya sendiri hingga berdarah-darah.
Tindakan ini diduga merupakan paksaan dari oknum polisi tersebut.
Karena jika tidak korban mengaku akan dibunuh oleh pelaku.
ST merasa tertekan dan terpaksa melemparkan gelas ke kepala dan terkena pembuluh darah di tangan, setelah berdarah-darah, kemudian korban dipukul oleh pelaku, dan pelaku pergi meninggalkan korban di tempat kejadian.
"Menurut informasi sebenarnya dari korban dan teman-teman di Bandung, korban dipaksa melakukan percobaan bunuh diri kalau tidak dia yang akan dibunuh oleh pelaku," tulis Arida.
"Korban tertekan dan terpaksa melemparkan gelas ke kepala dan terkena pembuluh darah di tangan. Setelah berdarah kemudian korban dipukul oleh pelaku dan pelaku pergi meninggalkan korban di tempat kejadian," tambahnya.
"Kita berdoa ya semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan bijak oleh pihak yang berwajib, aamiin yaAllah." tutupnya.
Sosok korban
Synthia Harnum Mahesa merupakan pemilik akun Instagram @synthiahrnm. Menurut info yang beredar, ia berusia 26 tahun.
Kenalan sejak 5 tahun lalu
Terungkap jika sebelumnya, ST berkenalan dengan pelaku pada 2016-2017, kemudian berpacaran selama 3 tahun.
Selama berpacaran dengan polisi itu, ST mengaku memang pernah mendapatkan kekerasan.
Namun akhirnya ia memutuskan hubungan dengan polisi itu.
"Kekerasan batin sih iya. Aku sudah capek, sampai aku harus kayak begini," kata ST.
Sosok pelaku
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Zainal Abidin membenarkan bahwa MF alias IS merupakan anggotanya di Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota.
"Kami membenarkan bahwa kemudian apa yang disampaikan oleh pihak pelapor, apa itu saudari S atau temannya terkait salah satu personel di Polres Sukabumi Kota memang betul," kata Zainal, Senin (6/3/2023).
Menurut Zainal, saat ini anggotanya yang berinisial MF tengah diperiksa oleh Propam Polda Jabar untuk dimintai keterangan.
"Saat ini yang bersangkutan sudah dimintai keterangan awal oleh pihak Pid Propam Polda Jawa Barat karena memang lokasinya bukan di wilayah hukum kami."
"Kita masih menunggu ya hasil dari lidik yang dilakukan oleh Bid Propam Polda Jabar," tuturnya.
Zainal mengatakan, kasus dugaan penganiayaan itu kini tengah ditangani Polda Jawa Barat.
"Jadi kita jangan berandai-andai, mengarah kemana-mana dulu. Kita fokus sesuai dengan tahapan. Kami meyakini bahwa Polda Jabar akan proses informasi tersebut," ungkapnya.
Zainal juga menyebut, dalam pengakuan anggotanya itu berbeda dengan versi yang beredar di masyarakat, makanya pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Rangkaiannya masih panjang, baru dilaksanakan pemeriksaan oleh Propam. nanti kita tunggu hasilnya seperti apa kemudian petunjuk dan arahan dari Propam terkait dengan penanganan lanjut informasi ini seperti apa," katanya.
Dia juga menyampaikan keprihatinan terhadap korban yang mengalami luka.
"Saya sampaikan keprihatinan terhadap saudari S atas musibah yang menimpanya terlepas nanti dari kronologisnya seperti apa, kita sama-sama menunggu hasil dari pihak terkait," katanya.
Kondisi korban membaik
Sementara itu, ST selaku wanita yang dianiaya mantan pacar polisi di Bandung kini memberikan klarifikasi soal kasusnya.
ST mengungkap bahwa saat ini kondisinya sudah membaik setelah mengalami penganiayaan oleh mantan kekasihnya itu.
Ia pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya melewati kejadian penganiayaan ini.
"Assalamualaikum. Terima kasih untuk orang2 yg selalu dukung saya dari kasus ini terutama rekan dan orang tua saya, keluarga dan masih banyak lagi."
"Alhamdulillah untuk saat ini kondisi saya sudah agak membaik. Terima kasih banyak support dan doanya untuk teman teman semua, maaf belum bisa balas satu persatu dm teman2 semua."
"Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Insha Allah saya kuat dan pasti kuat, Aamiin, i love u guys," tulisnya di akun Instagram @synthiahrnm, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, STmenuturkan mantan pacarnya datang ke Bandung untuk menonton konser.
"Dia bilang ke orang-orang, bahwa aku yang mengajak nonton konser Dewa," katanya.
ST pun mengaku merasa tertekan.Ia tak menyangka jika pertemuan itu justru berujung penganiayaan yang ia alami.
"Jadi gini, aku ketemu sama mantan aku. Lalu, aku dibawa ke hotel karena memang mau ngobrol biasa-biasa saja, karena memang lagi baik-baik saja. Kan itu mantan aku," katanya.
Saat mereka berdua di kamar hotel, pacar polisi tersebut menelepon (video call).
Namun ketika telepon ini terjadi, menurut ST, mantan pacarnya itu memanas-manasi.
"Dia itu kayak mancing-mancing, katanya mau bunuh diri, katanya mau meninggal. Karena aku orangnya nekat dan enggak bisa digitu-gituin, lalu aku ambil gelas, gelasnya itu aku lempar ke kepala aku."
"Gelasnya aku genggamin, dan gelasnya kena tangan aku. Itu darahnya berceceran ke mana-mana gitu," katanya.
Tak hanya itu saja, polisi mantan pacarnya ini juga menyebut dirinya sendiri psikopat.
"Mantan pacar aku bilang 'saya kan psikopat, saya pengen kamu meninggal'. Ada kata-kata begitu juga."
"Setelah itu, dia nampar aku. Tapi, dia buat seakan-akan aku yang menampar diriku sendiri," katanya.
ST yang berdarah-darah itu pun menelepon teman-temannya untuk meminta pertolongan.
"Darahnya sudah banyak banget, aku juga sudah pusing. Akhirnya aku dibawa ke RS Advent," ujar dia.
(*)