R sendiri tega melakukan inses dan membunuh bayi-bayinya setelah mendapat perintah dari guru spiritualnya dengan tujuan menjadi kaya secara gaib.
Diketahui jika R memiliki guru spiritual berinisial B.
R bertemu dengan B saat kerja di Klaten sebagai buruh bangunan tahun 2011 lalu.
B menyarakan R supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya bayinya dikubur hidup-hidup.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, mengatakan, perbuatan R itu diduga merupakan bagian dari ritual untuk mencapai kesuksesan.
"Menurut dia, paranormal itu memberi saran, Kalau ingin kaya, melakukan persetubuhan dengan anak kandung. Hal itu harus dilakukan selama 7 kali berturut-turut. Nanti kalau sudah datangi kuburan anakmu maka akan ada yang mengantarkan uang," ujar Edy.
Korban di bawah Ancaman
Melansir Kompas TV, Psikolog UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab Banyumas Rahmawati Wulansari mengungkapkan fakta baru soal kasus inses ayah anak dan pembunuhan tujuh bayi di Banyumas, Jawa Tengah.
Rahmawati mengatakan bahwa anak perempuan berinisial E (26) terpaksa melayani nafsu bejat ayahnya, R (57), karena diancam menggunakan golok.
"Memang benar ada ancaman ketika (ayahnya) mengajak dan ditolak. Dia bilangnya 'dipapag ngangge bendo' (dihalangi dengan golok)” kata Rahmawati saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, Selasa (27/6/2023).
"Sehingga mau tidak mau melakukan dengan ayah kandung," lanjutnya.
Source | : | Kompas TV,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar