Gridhot.ID - Inilah 2 sosok yang siap menjadi saksi untuk mematahkan keterangan Danu dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia.
Mereka adalah Ramdan dan Fadil, rekan kerja dari salah satu tersangka kasus Subang yaitu Arighi anak Mimin.
Ramdan dan Fadil mengatakan bahwa Arighi bersama mereka semalaman pada saat terjadinya pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021.
Menurut mereka, ketiganya baru datang setelah nongkrong di lapangan dan datang ke konter HP pada 17 Agustus 2021 pukul 23.00 WIB.
Setelah itu, mereka bertiga bermain game hingga begadang.
Namun, Arighi pada saat itu tidur terlebih dulu dari kedua temannya.
Sedangkan Ramdan mengaku begadang semalam suntuk dan melihat dengan mata kepalanya bahwa Arighi tertidur di sampingnya.
Sementara Fadil saat itu juga turut begadang dan baru tidur sekitar pukul 03.30 WIB.
Ramdan dan Fadil pun bersaksi bahwa mereka bersama Arighi dan siap menyatakan itu ke pihak kepolisian.
Mereka tidak percaya bahwa rekan kerjanya itu menjadi pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Ngawur aja sih, soalnya kan dia (Arighi) ada di sini," kata Fadil, dikutip dari kanal YouTube Misteri Mbak Suci pada Minggu (5/11/2023).
"Yakin banget 100 persen, soalnya Arighi kan tidur duluan, terus saya nyusul," sambungnya.
Lebih lanjut, Ramdan menjelaskan, Arighi terbangun keesokan paginya sekitar pukul 08.00 WIB untuk bersiap membuka konter.
Ketika ditanya apakah siap menjadi saksi untuk dipanggil ke Polda Jabar, keduanya kompak menjawab siap.
"Siap banget," jawab Ramdan dan Fadil bersama-sama.
Diketahui, nama Arighi terseret dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang pada 18 Agustus 2021 setelah tersangka lain, Muhammad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Dalam keterangannya ke polisi, Danu menyebut Arighi terlibat dalam kasus Subang dan ada di TKP saat malam kejadian.
Belakangan, sejak ditetapkan tersangka, Arighi tidak mengakui bahwa dirinya terlibat kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia.
Pesan Arighi untuk Danu
Sementara itu, Arighi sendiri heran mengapa namanya terseret kasus Subang.
Terlebih, menurut Arighi, dirinya tidak mengenal sama sekali sosok Danu.
"Sangat menyayangkan keterangan Danu itu, kok bisa-bisanya, saya kan enggak kenal," ungkap Arighi.
Arighi mengatakan, ia baru sekali bertemu Danu, yaitu ketika olah TKP pada awal kasus ini mencuat.
"Ketemu itu sekali-kalinya di TKP pas pakai anjing pelacak, itu pertama kalinya ketemu sama Danu," ujar Arighi.
"Belum pernah ketemu lagi," sambungnya.
Pria yang sehari-hari bekerja di konter HP ini lantas menyampaikan pesan kepada Danu.
Ia berharap, Danu bisa berbicara dan menyampaikan keterangan secara jujur.
"Mudah-mudahan Danu berbicara yang sebenarnya, karena kita enggak saling kenal juga," ungkap Arighi.
"Ngomong aja yang sejujurnya, siapa pelakunya, jangan mengkambinghitamkan orang lain," sambungnya.
Tak cuma asal berbicara, Arighi mengurai bukti valid dirinya ada di konter HP di malam kejadian.
Bukti itu bahkan telah disita oleh pihak kepolisian.
"Ada CCTV enggak di sini?" tanya Mbak Suci.
"Ada, tapi pas kejadian sama Polda diambil. Di sini CCTV ada dua. Yang di depan diambil memorinya, yang di sini (di dalam) diambil CCTV-nya sama kabelnya," akui Arighi.
Keterlibatan Arighi menurut pra rekonstruksi
Kepala Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan, Mimin berada di dalam rumah saat eksekusi kedua korban.
"Danu hanya mengetahui Mimin sudah ada di dalam rumah TKP," kata Surawan kepada awak media usai pra rekonstruksi, Kamis (2/11/2023).
"Tidak tahu datangnya Mimin dari mana sehingga tadi tak kita peragakan adegan Mimin di luar, Danu tak melihat Mimin saat masuk ke TKP," lanjutnya.
Sebanyak 95 adegan yang diperagakan dalam pra rekonstruksi semuanya berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu tak ada yang ditambah atau dilebihkan.
Dalam pra rekonstruksi itu, Arighi berperan untuk membantu Danu mengangkut jasad Tuti ke mobil Alphard.
"Apa yang dilihat Danu kita peragakan, yang tidak dilihat oleh Danu ya tidak kita peragakan," ucapnya
Surawan menegaskan, kedatangan keempat tersangka termasuk Arighi di TKP mulai pukul 21.00 WIB diawali oleh Yosep dan Danu.
"Mimin datang sekitar pukul 23.00 WIB lewat depan rumah tanpa diketahui oleh Danu," katanya.
"Posisi Mimin maupun kedua anaknya datang saat kedua korban sudah tidur, hanya ada Yosep di rumah yang belum tidur, selanjutnya datang kedua anak Mimin, disusul Mimin," imbuhnya.
Hingga hari ini, Surawan menegaskan bahwa keempat tersangka lainnya masih belum mengakui perbuatannya dan menolak keras keterangan Danu.
"Tadi prarekonstruksi juga turut dipantau oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jabar dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," ujar Surawan.
"Adegan-adegan prarekonstruksi tersebut sesuai apa yang dilihat oleh Danu langsung saat di TKP," kata Surawan.
(*)