Gridhot.ID - Kasus istri yang disekap suaminya di kandang sapi di Jember, Jawa Timur kini malah berakhit memilukan.
Sang istri yang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga tersebut malah memohon untuk suaminya agar bisa dibebaskan dan segera pulang ke rumah.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, seorang wanita di Dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami KDRT yang dilakukan ole suaminya sendiri.
Diketahui korban bernama Supiati dihajar hingga babak belur lalu kemudian dirantai di dalam kandang sapi oleh sang suami,
Video detik-detik Supiati diselamatkan oleh tetangga sekitar pun sempat ramai di media sosial.
Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah Instagram @ndorobei.official, Sabtu (16/3/2024).
Dalam video yang beredar terlihat kedua tangan Supiati terikat kencang dan juga lebam.
Rambut panjangnya terurai dan acak-acakan.
Di bawah mata Supiati tampak lingkaran hitam akibat lebam dihajar sang suami.
Seorang pria pun mendekat dan memberikan minum kepadanya.
“Penemuan wanita, istrinya Toher,” kata perekam video.
“Kamu diapakan sama Toher mbak?” tanya perekam dalam Bahasa Jawa.
Supiati mengaku dirinya diikat di gudang dan berhasil kabur lewat sawah-sawah.
Dengan suara bergetar, ia juga menceritakan bahwa dirinya digembok dan dirantai oleh suami.
Supiati mengaku dirinya dihajar karena pergi bekerja ke luar kota tanpa pamit ke suami.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, setelah kasus ini diungkap dan pelaku ditangkap pihak kepolisian, Supiati justru meminta agar suaminya dibebaskan dari penjara.
Yang salah itu saya, karena memang tidak pamit sama bapak saat mau berangkat kerja,” kata Supiati usai bertemu dengan Bupati Jember Hendy Siswanto, Senin (18/03/2024).
Supiati mengaku berangkat menjadi pembantu rumah tangga di Medan pada Desember 2023 lalu tanpa izin sang suami.
Dia ingin berkumpul lagi melanjutkan rumah tangga dengan suaminya untuk mengurus tiga anaknya.
“Saya sekarang sudah sembuh, saya pengen bapak kembali ke rumah dan dibebaskan," ujar dia.
Ia merasa kasihan pada suaminya karena mendekam di penjara. Ia menilai diri memang harus minta maaf.
“Yang salah bukan Bapak, saya yang harus minta maaf,” ucap dia.
Sementara itu Bupati Jember, Hendy Siswanto bersama sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendatangi korban.
“Kami sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Bu Supiati ini. Beliau mengatakan kepada saya, baru kali ini suaminya melakukan pemukulan seperti itu,” kata Hendy, Senin (18/3/2024).
Dia menilai tindakan kekerasan itu tak bisa dibenarkan, sehingga sang suami diamankan polisi. Sekarang, kondisi korban sudah cukup sehat dan bisa beraktivitas kembali di rumahnya.
“Kondisi Bu Supiati ini sudah mulai membaik. Kasus ini harus ditangani dengan serius. Jangan sampai ada tindakan kekerasan lainnya," kata Hendy.
Diketahui sebelumnya, Supiati pergi ke Medan, Sumatera Utara pada Sabtu (23/12/2023) untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
"Korban ke sana bekerja sebagai pembantu rumah tangga tanpa pamit ke suaminya," ujar Kapolsek Wuluhan AKP Solekhan Arief.
Setelah dua bulan kerja, korban pulang pada Senin (4/3/2024).
Melihat istrinya pulang dari perantauan, Toheri langsung marah hingga bertengkar dan berujung pada penganiayaan.
Toheri memukuli Supiati menggunakan kayu hingga membuat istrinya babak belur di sekujur tubuh.
Tak hanya menganiaya sang istri, pelaku juga menyekap korban di kandang sapi yang kosong.
Pelaku mengaku mengikat tangan istrinya menggunakan tali dan rantai pada tiang agar tidak kabur.
Beruntung, Supiati berhasil melepas ikatan tali dan melarikan diri.
Baca Juga: Ini Alasan Suami di Jember Hajar dan Sekap Istrinya di Kandang Sapi
Polisi kemudian langsung menangkap sang suami.
(*)