Find Us On Social Media :

SBY Pernah Melipir Demi Hindari Takhayul, Sekretaris Kabinet Ingatkan Jokowi Agar Tak Kunjungi Kediri, Nasib Soekarno dan Gus Dur Disebut-sebut Jadi Bukti

Jokowi dan KH Maruf Amin

Gridhot.ID - Sebagai orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi dikenal sederhana dan dekat dengan rakyat.

Hal tersebut terlihat dari seringnya Jokowi melakukan kunjungan kerja alias blusukan untuk bertemu warga di berbagai daerah. 

Hal itu sebagai salah satu cara mengetahui permasalahan di masyarakat dan mendengar secara langsung aspirasi masyarakat.

Baca Juga: Tabuh Genderang Perang, Kapolda Papua Tantang Veronica Koman Adu Data Tapol Papua yang Dikirim ke Jokowi, Sebut Sang Buron Caper: Kalau Berani Datang ke Sini Berhadapan dengan Kami!

Namun ternyata ada satu tempat atau wilayah yang kabarnya tak boleh didatangi oleh Presiden Indonesia termasuk Jokowi.

Bahkan dikabarkan ada wacana mengenai pembangunan bandara di wilayah tersebut pun ditolak.

Mitos yang bereda memang santer menyebutkan bahwa pemimpin suatu negara yang datang ke wilayah tersebut maka kedudukannya akan turun atau lengser.

Baca Juga: Minta Tarik Pasukan dari Nduga, Dokumen Tapol Papua yang di Kirim ke Jokowi Justru Disebut Mahfud MD Sampah, Veronica Koman: Menyakiti Hati, Boro-boro Dapat Keadilan

Hal yang dikeramatkan tersebut dikabarkan berawal pada masa kerajaan Jayabaya namun masih tetap eksis sampai sekarang.

Oleh hal itulah dikabarkan bahwa sekretaris kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung mewanti-wanti Presiden Jokowi untuk tidak nekat sambangi kota tersebut.

Kota itu adalah Kediri, provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Dituduh Selundupkan Minyak, Nahkoda Asal Indonesia Setahun Jadi Tahanan Kota di Thailand, Dijadikan Tersangka Padahal Sama Sekali Tak Buat Kesalahan, Kini Minta Bantuan Jokowi untuk Tegakkan Keadilan

Kota yang dijuluki sebagai Kota Santri ini disebut-sebut oleh Pramono jangan disambangi presiden.

Dalam sebuah kesempatan, Pramono mengutarakan alasannya untuk menghimbau Presiden Jokowi tidak datang ke Kediri.

Melansir dari Kompas TV, Bahkan pernyataan Pramono tersebut sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Baca Juga: Bibir Ria Irawan Tersenyum Saat Meninggal, Aldi Taher Sebut Sang Aktris Tak Pernah Drama Meski Tubuhnya Sakit, Sampai Usul ke Jokowi untuk Kukuhkan Mendiang Sebagai Pejuang Kanker Sejati

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri KH Kafabihi Mahrus angkat bicara menanggapi mitos presiden yang berkunjung ke Kediri akan lengser dari jabatannya.

Menurutnya, anggapan bahwa pejabat yang datang ke Kediri, Jawa Timur, bakal lengser hanya sebatas mitos.

"Semua itu Allah yang menghendaki. Kalau Allah tidak menghendaki tidak akan terjadi," ungkap KH Kafabihi Mahrus kepada awak media, Senin (17/2/2020) dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Diam-diam Amati Kesederhanaan Iriana Jokowi, Kapolri Idham Aziz Bandingkan Gaya Ibu Negara dengan Istri Pejabat Polisi: Itu Ibu Kapolres Kalau Mau ke Jakarta Semua Pintu VIP di Bandara Ditutup

Ia mengakui bahwa di Jawa banyak sekali mitos-mitos yang berkembang.

Namun sebenarnya, masalah mitos itu juga ada penangkalnya berupa doa dan bertawakal serta bertakwa kepada Allah.

"Memang benar ada. Tapi ada penangkalnya dengan berdoa," tambahnya.

Baca Juga: Ingat Jenderal Badrodin Haiti? Dulu Jadi Kapolri Pilihan Jokowi, Begini Nasibnya Sekarang Usai Rumor Skandal Rekening Gendut Polisi, Jenggot di Wajahnya Bikin Sulit Dikenali

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono sewaktu meresmikan Rusunawa Ponpes Lirboyo mengaku pernah menyarankan kepada Presiden untuk tidak datang ke Kediri.

"Saya termasuk yang menyarankan Bapak Presiden tidak ke Kediri. Saya masih ingat, ini mau percaya atau tidak, Gus Dur pulang dari Lirboyo tidak begitu lama gonjang ganjing di Jakarta," jelasnya.

Namun, kalau yang berkunjung Wakil Presiden sejauh ini tidak ada masalah.

Baca Juga: Gubernur dan Kapolda Diam Seribu Bahasa, Ibu-ibu Ini Langsung Curhatkan Masalahnya ke Jokowi, Presiden: Cek ke Lapangan, Atau Saya Kirim Tim dari Jakarta

"Tapi kalau perlu ke Setono Gedhong ke Mbah Wasil beliau akan berkenan," jelasnya.

Melansir dari Harian Kompas, yang mengutip dari pernyataan Budayawan Kediri, Imam Mubarok, mitos tersebut berkembang sejak zaman Raja Kartikeyasinga (suami Ratu Shima), penguasa kerajaan Kalingga (Selatan).

Baca Juga: Lakukan Kunjungan Negara ke Canberra Australia, Presiden Jokowi Disuguhi Dokumen Tapol Papua Kiriman Veronica Koman, Minta Penarikan Pasukan dari Nduga

Pada abad ke 6 Masehi tersebut ada sebuah aturan yang dibuat mengenai pemimpin yang baik dan pemimpin yang tidak baik.

"Aturan itu terdapat dalam Kalingga Dharmasastra yang terdiri atas 119 pasal," ujarnya.

Aturan yang dibuat Kartikeyasinga itu kemudian menjadi rujukan peraturan lain yang muncul kemudian, seperti Purwadigama Dharmasastra di era Singhasari yang terdiri atas 174 pasal, hingga Kitab Undang-Undang Majapahit, Kutara Manawa Dharmasastra, yang memiliki 272 pasal.

Baca Juga: Diduga Jadi Pembawa Virus Corona, Kelelawar Ternyata Pernah Jadi Santapan Presiden Jokowi Saat Kunjungan, Padahal Hewan Tersebut Bisa Simpan Virus-virus Ini

Dari situlah, menurut Barok, mitos ini kemudian berkembang kuat.

Karena itu, sebagian besar raja dan presiden tidak pernah datang ke Kediri lantaran khawatir bakal jatuh.

Barok menyebut Soekarno (Bung Karno) pernah ke Kediri tahun 1948-1950.

Baca Juga: Hotman Paris Minta Jokowi Tolak Semua Kedatangan WNA Asal China, Ini Daftar 13 Negara yang Sudah Terinfeksi Virus Corona, 2 Diantaranya Sangat Dekat Indonesia

Saat itu Bung Karno berkunjung ke rumah Komandan Brigade Sikatan Letnan Kolonel Surahmat di barat Sungai Brantas.

Sementara Gus Dur pernah berkunjung ke Kediri tahun 1999 saat Muktamar Ke-30 Nahdlatul Ulama di Lirboyo.

Baik Bung Karno maupun Gus Dur kemudian lengser akibat faktor politik meski tidak secara langsung terjadi saat itu.

Baca Juga: Gagal Jadi Menantu Jokowi, Inilah Sosok Haydar Pratama, Pilot Ganteng Mantan Kekasih Kahiyang Ayu yang Tampannya Bak Artis Korea

Dari penelusuran Sosok.ID, Bung Karno turun takhta pada 12 Maret 1967 oleh Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Posisi Bung Karno kemudian digantikan oleh Soeharto, sedangkan Gus Dur lengser oleh Sidang Istimewa MPR 23 Juli 2001.

Adapun presiden lain yang pernah ke Kediri, menurut Barok, adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode Muncul, Peluang Jokowi untuk Jadi Orang Nomor Satu Lagi di Indonesia Terbuka Lebar

SBY datang ke Kediri tahun 2007 dan 2014 seusai erupsi Gunung Kelud.

Namun, kedatangan SBY kala itu tidak melalui Kota Kediri, tetapi melipir atau mencari jalan pinggir ke sisi timur (Kabupaten Kediri).

Artikel ini telah tayang Sosok.ID dengan judul: "Masih Percaya Takhayul, Sekretaris Kabinet Larang Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Kediri Agar Tak Lengser, Dari Bung Karno Hingga SBY, Ini Penjelasannya!" 

(*)