Find Us On Social Media :

Buka Suara Soal Kaburnya WNA Rusia Buron Interpol, Wakil Ketua DPR: Imigrasi Harus Bertanggung Jawab!

WNA asal Rusia yang juga buronan Interpol, Andrew Ayer alias Andrei Kovalenko kabur setelah dijenguk teman wanitanya

GridHot.ID - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia yang berada di Bali dan menjadi buron Interpol dikabarkan kabur.

Mengutio TribunSolo.com, WNA asal Rusia bernama Andrew Ayer alias Andrei Kovalenko itu kini menjadi buronan Interpol.

Sempat dipenjara atas kasus narkoba, Andrew melarikan diri saat hendak dideportasi dan diserahkan ke Interpol.

Baca Juga: Gerebek Rumah Produksi Sabu di Lombok Timur, Polisi Bongkar Sosok Jenderal Y yang Disebut-sebut Jadi Pemasok, Pernah Jadi Perampok hingga Buronan Interpol

Andrew Ayer alias Andrei Kovalenko kabur dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Kamis (11/2/2021) siang.

Pria yang juga buronan Interpol ini kabur setelah dijenguk teman wanitanya yang juga asal Rusia berinisial ET.

"Andrew Ayer melarikan diri dalam proses administrasi pemindahan dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar," kata Kasi Informasi Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Putu Suhendra, Sabtu (13/2/2021).

Baca Juga: Perkara yang Menjeratnya Disebut Hanya Rekayasa Belaka, Napoleon Bonaparte Merasa Dizalimi Atas Tuduhan Penghapusan Red Notice, Eks Kadivhubinter Polri: Kami yang Paling Tahu Kerja Interpol

Suhendra mengatakan, Andrew merupakan buron Interpol yang masuk dalam Red Notice.

Namun, ia tidak menjelaskan kasus apa yang membuat Andrew menjadi buronan Interpol.

Dia menjelaskan, pria pemilik paspor bernomor 7536xx ini sebelumnya menjalani hukuman pidana di Lapas Kelas IIA Kerobokan.

Andrew ditangkap dalam kasus narkoba dengan vonis 1,5 tahun penjara.

Baca Juga: Dituding Halangi Penyelidikan, Terbongkar Percakapan Brigjen Pol Prasetijo Utomo dengan Sosok Ini, Sang Mantan Polisi: Bakar Semua!

Setelah masa penjara berakhir, Andrew diserahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada 3 Februari 2021 untuk dideportasi dan diserahkan ke Interpol.

Kemudian, ia hendak dipindahkan ke Rudenim Denpasar karena keterbatasan ruang detensi di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI ngurah Rai.

Saat proses administrasi untuk diserahkan kepada Interpol, Andrew dikunjungi teman perempuannya.

Baca Juga: Sebulan Patungan Berhasil Kumpulkan Rp 773 Juta, Tim Solidaritas Kembalikan Uang LPDP Veronica Koman, Sang Buron Interpol: Kuliah Saya Dibiayai Rakyat Papua!

Setelah dijenguk, Andrew hendak diperiksa petugas.

Namun, saat proses pemeriksaan berlangsung, Andrew menyelinap dari dalam ruang pemeriksaan dan melarikan diri.

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai saat ini sedang mencari keberadaan Andrew.

"Kami telah mengusulkan penetapan nama yang bersangkutan kedalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ke Kepolisian Daerah Bali dan telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri," kata dia.

Pihak Imigrasi berharap jika masyarakat melihat atau mengetahui keberadaan kedua orang tersebut untuk segera melapor dengan menghubungi WhatsApp Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai di nomor 081236956667.

Baca Juga: Modal Ngaku-ngaku Sebagai Putri Konglomerat, Wanita Asal Kediri Ini Jadi Buronan Internasional Karena Laksanakan Penipuan Kelas Berat di 3 Benua, Identitas Aslinya Akhirnya Terbongkar!

Mengutip Kompas.com, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) M. Azis Syamsuddin meminta petugas imigrasi agar lebih memperketat pengamanan dan pengawalan para tahanan yang sedang dalam proses pemindahan.

“Saya minta pihak imigrasi menambah jumlah personil saat bertugas dan jangan sampai peristiwa kaburnya buronan interpol terulang kembali,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (15/2/2021).

Menurut Azis, masalah ini dapat mengancam bangsa dan negara Indonesia. Terlebih, jika napi yang melarikan diri merupakan tahanan berbahaya.

Baca Juga: Dapat Informasi dari Jaringan Intelijen, Boyamin MAKI Sebut Harun Masiku Sudah Tewas, KPK: Jenazah dan Kuburannya Dimana?

Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai kritik kepada pihak imigrasi atas kaburnya buronan interpol, yakni Andrew Ayer pada Sabtu (13/2/2021).

Ia melarikan diri saat proses administrasi untuk pemindahan dari kantor Imigrasi Kelas I Khusus tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.

Azis pun mempertanyakan proses pengamanan dan keamanan kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali atas kaburnya Andrew Ayer.

“Ada keanehan yang terjadi dari kaburnya buronan interpol berwarga negara asing (WNA) asal Rusia tersebut. Masa bisa mudah melarikan diri begitu saja tanpa terlihat petugas imigrasi,” kata Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

Baca Juga: Buron Pemasok Senjata dan Amunisi untuk KKB Papua Berhasil Ditangkap, Pelaku Ternyata Jabat Sebagai Sekretaris Umum KNPB, Ini Sosoknya

Oleh karenanya, Azis meminta pihak imigrasi melakukan koordinasi dan komunikasi terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk dapat segera menangkap kembali Andrew Ayer dalam waktu cepat.

Langkah tersebut, kata Azis, sangat penting supaya pelaku jangan sampai keluar dari Bali.

Pasalnya, pencarian akan lebih sulit jika buronan bisa lolos ke daerah lain.

Baca Juga: Sempat Buron, Staf Khusus Edhy Prabowo Akhirnya Menyerahkan Diri Bersama Satu Tersangka Lainnya, Kini Ditahan di Rutan KPK

"Pulau Dewata tidak terlalu besar, tentunya ini akan lebih mempermudah mencari pelaku. Pihak imigrasi harus bertanggung jawab dalam hal ini,” ujar Politisi Golkar itu. (*)