Find Us On Social Media :

Asetnya Rp 2,4 Triliun Bakal Dilelang Pemerintah, Pangeran Cendana Ternyata Masih Punya Gurita Bisnis yang Tak Habis 7 Turunan, Berikut Daftarnya

Ketua Umum DPP Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto

Gridhot.ID - Setelah disita oleh Satgas BLBI, 4 aset PT Timor Putra Nasional (TPN) akan dilelang kepada masyarakat.

Diketahui, TPN merupakan perusahaan milik putra mantan Presiden RI, Soeharto yakni Tommy Soeharto.

Pengumuman lelang ini disampaikan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V dan terbit di Harian Kompas, Selasa (14/12/2021).

Lelang akan berlangsung pada 12 Januari 2022 dan dilakukan secara online melalui situs web www.lelang.go.id.

Baca Juga: Bertahun-tahun Kosong, Inilah Rumah Soeharto di Solo yang Dibangun Tahun 1918, Penjaga Ungkap 4 Kejadian Mistis yang Bikin Merinding

Empat aset yang dilelang senilai Rp 2,425 triliun, yakni:

1. Lahan seluas 518.870 meter persegi di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagaimana SHGB Nomor 3/ Kamojing atas nama PT Timor Industri Komponen.

2. Lahan seluas 530.125,526 meter persegi di Desa Kamohing, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagaimana SHGB Nomor 4/ Kamojing atas nama PT Kia Timor Motors

3. Lahan seluas 100.985,15 meter persegi di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagaimana SHGB Nomor 5/ Cikampek Pusaka atas nama PT Kia Timor Motors

4. Lahan seluas 98.896,700 meter persegi di Desa Kalihurip, Kabuparen Karawang, Jawa Barat sebagaimana SHGB Nomor 22/ Kalihurip atas nama PT Kua Timor Motors.

Baca Juga: Selebriti Muda Ini Keturunan Presiden Soekarno, Punya Gaya Hidup Mewah Bak Konglomerat, Bapaknya Berjuluk Crazy Indonesia, Ini Sosoknya

Bulan lalu pada 5 November 2021, Pemerintah melalui Satgas BLBI melakukan penyitaan aset milik Tommy.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan, penyitaan dilakukan karena PT TPN menunggak utang pada negara senilai Rp 2,374 triliun.

Utang itu berawal dari PT TPN yang mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Bumi Daya atau sekarang dikenal dengan Bank Mandiri.

Menurut Mahfud perusahaan milik Tommy itu menjadi lokasi yang dijaminkan pada negara.

Baca Juga: Puluhan Tahun Jadi Mantu Soeharto, Rumah Mayangsari di Purwokerto Bikin Melongo, Halamannya Super Luas dengan Pemandangan Menakjubkan Ini

Lalu, jaminan kredit yang digunakan adalah dana rekening giro dan rekening deposito namun tidak bisa dialihkan karena saat itu disita oleh kantor pajak.

Guna menyelesaikan hak tagih negara pada obligor PT TPN, Satgas BLBI menyita aset berupa lahan seluas 124,88 hektar itu.

Namun ketika dikonfirmasi, Tommy Soeharto mengatakan bahwa tidak ada penyitaan aset miliknya.

Ia juga mengatakan tidak mempunyai utang terkait kebijakan Pemerintah yang akan melelang aset TPN pada Januari 2022.

"Enggak ada penyitaan itu, orang enggak ada utangnya kok," ujar Tommy usai acara Groundbreaking Club House New Palm Hill di Sentul Bogor, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Berpaling ke Thailand Setelah Berguru pada Soeharto, Militer Myanmar Ternyata Gagal Meniru Kunci Utama 'The Smiling General' Berkuasa: Mereka Tidak Ada Rasa Percaya!

Namun, Tommy enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah apa yang akan diambil ke depannya.

"Nanti kan, bulan depan kan. Kita tunggu. Sudah, cukup ya," kata Tommy.

Mengutip Kompas.com, Tommy saat ini sibuk membangun Lapangan Golf Eco Green 87 hektar, 18 hole, senilai Rp 200 miliar.

New Palm Hill Golf ini adalah lapangan golf ke-4 yang telah dibangun Tommy, setelah sukses membangun Lapangan Golf New Kuta Bali, Black Rock di Belitung, serta Palm Hill yang terletak di Desa Kadumangu, Babakan Madang, Sentul, Bogor.

Rencananya, pembangunan Lapangan Golf New Palm Hill Eco Green ini akan diresmikan oleh Tommy (Komisaris Utama PT Boreco), bersama Darma Mangku Luhur Hutomo (putra Tommy), serta berbagai jajaran Direksi PT Boreco.

Mengutip artikel Fotokita.id, berikut sederet gurita bisnis yang dijalankan Tommy Soeharto.

Baca Juga: Kakeknya 32 Tahun Kuasai Indonesia Hingga Disebut Tinggalkan Warisan Triliunan, Inilah 5 Cucu Soeharto Penerus Keluarga Cendana, Ada yang Jadi Pembalap Muda

1. Humpuss

PT Humpuss adalah perusahaan induk milik Tommy Soeharto.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 dan berkantor pusat di Gedung Granadi Jakarta, salah satu aset properti milik Yayasan Supersemar yang pernah disengketakan di pengadilan karena kasus penyelewengan dana yayasan tersebut.

Dilihat dari laman resmi perusahaan, kelompok usaha ini bergerak di sektor pelayaran, pesawat charter, pertambangan, distribusi migas dan bahan kimia, pertanian, petrochemical, properti, manajemen aset.

Humpuss sendiri merupakan holding dari PT Humpuss Intermoda Transportasi, PT Humpuss Pengolahan Minyak, PT Humpuss Patragas, PT Humpuss Trading.

Di PT Humpuss, Tommy Soeharto menjabat sebagai Komisaris Utama.

Perusahaan membangun kapal pertamanya, Ekaputra di tahun 1986. Ekaputra memiliki bobot 78.988 DWT yang menjadikannya sebagai kapal LNG terbesar di dunia pada saat itu.

Humpuss banyak mendapat kontrak pengiriman dari BUMN migas Pertamina.

Baca Juga: Gigit Jari, Aset-aset Tommy Soeharto Senilai Rp 2,4 Triliun Akan Dilelang Pemerintah Bulan Depan, Sang Pangeran Cendana Akui Hal Mengejutkan Ini

2. Hotel Lorin

Tommy merambah bisnis perhotelan lewat bendara PT Lor Internasional Hotel.

Hotel yang dikelola dari mulai kelas budget hingga bintang 5.

Sebanyak 4 hotel miliknya berada di wilayah Solo. Jaringan hotel Lorin tersebar di berbagai kota besar di Indonesia antara lain Lorin Sentul, Lorin Solo, Lorin Belitung, Lorin Kuta, Syariah Hotel Solo, Hotel Amantis Demak, Hotel Noormans Semarang, dan Loji Hotel Solo.

Baca Juga: Tommy Soeharto Siap-siap Kuras Kantong, Menkeu Sri Mulyani Tagih Utang Rp 2,6 Triliun hingga Beri Ultimatum Begini ke Pangeran Cendana

3. Sirkuit Sentul

Sirkuit Sentul merupakan arena balapan yang berada di Babakan Madang, Sentul, Bogor.

Panjang lintasanya yakni lebih kurang 4 kilometer yang biasa diperuntukkan untuk ajang balapan skala internasional.

Sirkuit ini dibangun Tommy untuk merealisasikan visinya membangun olahraga balap nasional yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia pada tahun 1986.

Sirkuit Sentul bahkan pernah digunakan untuk MotoGP pada tahun 1996 dan 1997 yang membawa Michael Doohan sebagai jawarannya di kelas 500cc.

Pengelolaan Sirkuit Sentul berada di bawah PT Sarana Sirkuitindo Utama yang sebagian besar sahamnya dimiliki Tommy.

Baca Juga: Jadi Sasaran Satgas BLBI Usai Tommy Soeharto, Aset Kaharudin Ongko Bakal Disita Setelah Kemenkeu Cairkan Dana Miliknya Sebesar 110 Miliar

4. Goro

Tommy juga merambah bisnis ritel dengan mendirikan super grosir Goro yang dikelola PT Berkarya Makmur Sejahtera.

Di perusahaan itu, Tommy bertindak sebagai Komisaris Utama. Sejak Oktober 2018, Goro telah berdiri di lima titik yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua. Perusahaan akan terus membuka gerainya di berbagai kota.

Meski namanya sama, Tommy menegaskan Super Grosir Goro tak terkait dengan perusahaan PT Goro Batara Sakti yang terseret kasus tukar guling tanah (ruislag) milik Bulog beberapa tahun silam.

Tommy punya target besar menjadikan Goro bisa menjangkau setiap kabupaten dan kota melalui jaringan distribusinya.

Untuk jaringan distribusi, Goro bakal bermitra dengan warung-warung baik yang berjualan secara daring maupun luring.

Warung-warung itu juga nantinya bakal dibekali pembinaan dari manajemen Goro.

Baca Juga: Kalang Kabut Asetnya Diusik, Pangeran Cendana Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp 56 Miliar, Kok Bisa?

5. Properti mewah

Dikutip dari Kontan.co.id (11/4/2019), Tommy juga gencar mengembangkan bisnis properti kelas atas.

Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung.

Proyek Black Rock Golf akan dibangun di lahan seluas 100 hektare.

Sekitar 70 ha dari lahan tersebut akan dibangun menjadi lapangan golf dan driving range, 5 ha untuk Golf Club House dan Hotel bintang empat, dan 25 hektare akan dikembangkan menjadi tujuh klaster residensial villa mewah dengan jumlah 300 unit.

Black Rock Golf hanya sebagian dari rencana besar Tommy di Belitung. Rencananya dirinya bakal mengembangkan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati).

Targetnya tahun 2023 seluruh proyek ini selesai. Menurut Tommy, proyeknya yang di Belitung sudah 18 persen rampung.

Selain itu Tommy juga terlibat dalam pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Langsung Turun Gunung, Tommy Soeharto Bubarkan Sendiri Munaslub Ilegal, Ini Kata Ketua DPP Partai Berkarya

6. Pesawat Charter Gatari

Hutama Air Service atau lebih dikenal dengan nama Gatari Air Service adalah sebuah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan helikopter dan juga pesawat terbang terutama bagi perusahaan-perusahaan perminyakan.

Perusahaan penerbangan ini sebenarnya masih dalam merupakan anak perusahaan dari Grup Humpuss. Kantornya berpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Baca Juga: Lahir dalam Lingkaran Keluarga Cendana, Begini Potret Putri Tommy Soeharto yang Tinggal di Singapura, Bak Kakak Beradik dengan Sang Bunda

7. Bisnis lain

Tommy juga memiliki beberapa bisnis lainnya.

Beberapa bisnis yang dijalankannya sudah tak lagi aktif seperti perdagangan cengkeh.

Tommy pernah memonopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).

Tommy juga tercatat pernah berkibar di bisnis otomotif saat pemerintah meluncurkan program mobil nasional bernama Timor.

Presiden Soeharto memberikan izin impor 45.000 unit mobil Timor pada 1996 untuk memuluskan ide pengembangan mobil nasional di bawah bendara PT Timor Putra Nasional lewat penunjukan langsung.

(*)