Bahan semai ini bersifat higroskopik atau menyerap air sehingga bisa meningkatkan proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan.
Dengan demikian, proses ini nantinya bisa mempercepat terjadinya hujan.
"Lalu muncul awan kita membawa bahan semai menggunakan pesawat, kita masukkan ke dalam awan, nanti awannya akan lebih aktif kemudian bisa menjadi hujan dan hujannya akan lebih banyak," kata Seto.
Menurut Seto, kondisi awan di suatu tempat dipengaruhi oleh pola angin karena pola itu akan menentukan arah uap air.
Jika angin terpantau dalam kondisi baik, maka uap air akan berkumpul lalu naik ke atas dan terbentuk menjadi awan.
"Kalau pola anginnya tidak mendukung, maka uap air yang ada tidak pernah terbentuk menjadi awan," ucapnya.
Seto menambahkan, dalam melakukan proses ini harus menggunakan pesawat yang memiliki sertifikasi untuk penyemaian awan.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar