Sementara untuk menangani kebakaran yang saat ini terjadi, Seto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pencegahan dan penanganan dengan teknik ini sejak lama.
Namun karena adanya kendala akibat pesawat yang bermasalah membuat prosesnya sempat berhenti.
Setelah itu, Seto mengatakan, pihaknya akan melakukan penyemaian awan di wilayah Riau setiap hari.
BPPT lewat akun Twitter-nya mengatakan jika saat ini pihaknya sedang melakukan penyemaian awan di Riau dan wilayah Sumatera Selatan.
Untuk wilayah Riau, Seto menuturkan, pihaknya sudah melakukan operasi penyemaian awan sejak tanggal 12 September lalu.
"Lama tidak melakukan penyemaian, kemudian kami mulai lagi 12 September kemarin dan ada hasilnya," ucap dia.
Selain untuk memadamkan kebakaran hutan, teknologi penyemaian awan ini juga berfungi untuk polusi udara di suatu wilayah dan bisa dilakukan pula untuk mengisi waduk saat musim kemarau.
Selamat mlam. Saat ini kami sdng melakukan penyemaian awan setiap hari di Riau dan Sumsel untuk operasi atasi kebakan hutan dan lahan, untk wilayah Kalimantan sedang dimulai. Semoga bencana ini segera teratasi.@KementerianLHK @infoBMKG @_TNIAU @BNPB_Indonesia #SaveKalimantan pic.twitter.com/xPRYHGaeLH
— BPPT RI (@BPPT_RI) September 15, 2019
"Jadi biasanya saat musim-musim transisi kami lakukan modifikasi cuaca untuk mengisi waduk, untuk macam-macam," ucap Seto.
Selain itu, teknik ini juga dapat digunakan untuk mengantisipasi adanya kebakaran khususnya di lahan gambut.
"Kalau musim kemarau, ya gambut-gambut itu harus dibasahi, airnya dibanyakin dengan penyemaian awan. Jadi agar gambut tidak kering jadi agar tidak mudah terbakar dan tidak mudah terjadi kebakaran yang tidak terkendali," tutur dia.(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar