Salah satunya Harold Holzer, penulis buku The Lincoln Image: Abraham Lincoln and the Popular Print.
"Saya sudah cukup banyak melihat dan mengetahui bahwa ini adalah histeria lain, yang jelas menunjukkan gambar itu bukan Lincoln," ujar Holzer.
Dia menulis buku yang diterbitkan pada 1984, di mana dia fokus memelajari 130 foto yang dikenal sudah mengambil gambar sang almarhum presiden.
Publik yang percaya dengan keaslian gambar itu yakin, foto tersebut diambil oleh fotografer profesional bernama Henry Ulke yang tinggal di sebelah asrama.
Ulke saat itu secara diam-diam memotret Lincoln ketika dia dibawa ke asrama setelah tertembak, sebelum jenazahnya dibawa ke Gedung Putih.
Braun menuturkan, dia awalnya juga ragu dengan kebenaran foto itu. Namun menjadi percaya setelah berkonsultasi dengan pakar media, balistik, dan pengenalan wajah.
Ahli pengenalan wajah menyatakan, goresan kecil di bawah bibir jenazah itu sama dengan Lincoln.
Sementara ahli balistik berpendapat tak ada kans peluru keluar dari mata.
Tetapi dalam pendapat Holzer, janggut pada pria di foto itu penuh, Sementara di foto terakhir, Lincoln janggutnya seperti kambing.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Foto Abraham Lincoln di Ranjang Setelah Dibunuh Disebut 99 Persen Asli"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar