Namun ia mengaku tak pernah melakukan komunikasi dengan pihak rumah sakit terkait insentif tersebut.
menurut dia, komunikasinya itu hanya dilakukan di awal. Dimana dari pihak rumah sakit.
Nakes itu berujar dari rumah sakit memberikan pengumuman soal insentif yang akan turun.
Tapi akan ada pemotongan untuk non medis.
Seperti sekuriti, admin bagian yang membantu. tapi kata dia, managemen pun ternyata dapat dari insentif tersebut.
"Managemen RS juga dapet, kaya keuangan dan lain lain" kata dia.
Selanjutnya ia menjelaskan, insentif itu berhenti di Bulan November 2020.
Membuat mereka para nakes bingung, pihak rumah sakit tak ada transparansi, kenapa setiap tiga bulan itu beda mereka menerima insentif.
Menurut dia, dirinya pernah mengajukan pertanyaan itu, tapi jawaban dari pihak RS karena ada penilaian lain dari rumah sakit.
Insentif itu kata dia, ditransfer yang digabung dengan gaji.
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar