Dia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan berhasil lulus tahun 1986.
Berbekal pendidikan ekonomi tersebut, Emirsyah mengawali karier sebagai auditor di kantor akuntan publik yang masuk dalam jajaran Big 4, yaitu Pricewaterhouse Coopers (Pwc) pada 1983.
Kemudian pada tahun 1985, dia mengawali kariernya di dunia perbankan dengan menjadi Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank.
Setelah itu, dia menjadi Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada 2003-2005 dan tahun 1994-1996 dia menjabat Presiden Direktur di PT Niaga Factoring Corporation.
Dengan rekam jejak karier yang cemerlang itu, Emirsyah berhasil menduduki posisi Direktur Keuangan di Garuda Indonesia selama 1998-2003 di mana dia berperan penting dalam restrukturisasi keuangan Garuda.
Namun setelah itu, dia sempat kembali ke industri perbankan selama 2 tahun menjadi Direktur Utama Bank Danamon.
Kemudian akhirnya dia berhasil menduduki posisi Direktur Utama Garuda di usianya yang baru menginjak 46 tahun.
Saat itu, dia dihadapkan dengan keuangan Garuda yang diambang kebangkrutan akibat kerugian yang mencapai Rp 5 triliun.
Jabatan itu diduduki selama 9 tahun hingga akhirnya Emirsyah mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama Garuda pada 8 Desember 2014.
Lalu tahun 2015, Emirsyah terpilih menjadi Komisaris Independen PT Danamon Indonesia.
Kasus korupsi yang menjerat Emirsyah Satar