Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Minta Maaf ke Senior-senior Hingga Bintara Polri, Begini Isi Surat yang Ditulis Ferdy Sambo Sebelum Jalani Sidang Kode Etik, Susno Duadji: Padahal Bharada E Tamtama

Candra Mega Sari - Kamis, 25 Agustus 2022 | 16:00
Ferdy Sambo tulis surat permohonan maaf kepada institusi Polri
YouTube Kompas TV dan TvOneNews

Ferdy Sambo tulis surat permohonan maaf kepada institusi Polri

Gridhot.ID - Nasib Irjen Ferdy Sambo di Polri bakal ditentukan hari ini pada Kamis (25/8/2022).

Mantan Kadiv Propam itu menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) di gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Jakarta.

Diketahui, sebelum sidang kode etik digelar, Ferdy Sambo mengambil strategi mengajukan pengunduran diri dari institusi Polri.

Namun, Kapolri memberikan sinyal bahwa Ferdy Sambo tidak bisa semudah itu mengundurkan diri dari Polri.

Di tengah kasus pembunuhan Brigadir J yang menjeratnya, beredar pula surat permintaan maaf Sambo.

Permintaan maaf itu ditulis tangan oleh Sambo lewat secarik kertas dan ditandatangani di atas materai.

Surat itu dituliskan Sambo dengan tinta hitam pada 22 Agustus 2022.

Kuasa hukum Sambo, Arman Hanis membenarkan surat tersebut ditulis tangan oleh kliennya.

"Iya benar," kata Arman kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).

Surat itu berisi permintaan maaf kepada institusi Polri yang telah terdampak atas kasus Brigadir J.

Khususnya, bagi senior-senior Sambo di institusi Polri.

Baca Juga: Ditakuti Jenderal Senior, Kekuasaan Ferdy Sambo Dibongkar Purnawirawan, Konon Bisa Menentukan Hidup Mati Karier Polisi, Kamaruddin: Penyidik Takut HP Dipantau

Menuliskan permintaan maaf tersebut, Sambo mengaku tulus datang dari hatinya.

Berikut surat permintaan maaf Irjen Ferdy Sambo:

Jakarta, 22 Agustus 2022Perihal: Permohonan maaf kepada senior dan rekan perwira tinggi perwira menengah perwira pertama dan rekan Bintara

Rekan dan senior yang saya hormati,

Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan.

Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua, yang secara langsung merasakan akibatnya.

Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.

Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak.

Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak.

Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua.

Hormat sayaFerdy Sambo, SH, SIK, MHInspektur Jenderal Polisi.

Baca Juga: 'Kau Jangan Kurang Ajar!' Murka Ketua Komnas HAM ke Ferdy Sambo, Berani Cecar soal Uang dan Bongkar Tangisan Buaya Mantan Kadiv Propam di Depan Choirul Anam

Mengutip Tribunennews.com, Susno Duadji, di acara Breaking News YouTube tvOneNews, menyoroti surat permohonan maaf dari Sambo.

Purnawirawan jenderal bintang tiga itu menyebut, surat yang ditujukan kepada Polri itu dirasa kurang lengkap.

Pasalnya, Sambo tidak menuliskan permohonan maaf kepada Tamtama Polri yang merupakan tingkat level Bharada E di Polri.

Surat Ferdy Sambo yang menuliskan permohonan maaf kepada institusi Polri lantaran kasus pembunuhan Brigadir J
IST/Tribunnews.com

Surat Ferdy Sambo yang menuliskan permohonan maaf kepada institusi Polri lantaran kasus pembunuhan Brigadir J

"Minta maaf kepada senior, perwira tinggi, perwira menengah, kemudian kepada Bintara, malah karena diperinci begitu tidak ada kepada tamtama, padahal Bharada E tamtama," jelas Susno.

Selain itu, Susno menyambut baik surat permohonan maaf dari Sambo.

"Kalau bertanggung jawab ya bagus, berarti dia bertanggung jawab secara hukum, apapun yang diputuskan oleh peraturan perundang-undangan, baik itu melalui kode etik ataupun mahkamah peradilan pidana, dia akan terima, nah itu bagus itu menunjukkan dia ksatria," ucap dia.

"Dan mudah-mudahan apa yang ditulis ini terbukti dengan apa yang dilaksanakan, kemudian mari kita tunggu saja, kita wait and see, berarti Pak Sambo telah menyadari semua ini," imbuhnya.

Bagaimana tanggapan pakar terkait surat Ferdy Sambo?

Dijelaskan pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, tulisan tangan memang bisa dianalisa untuk melihat bagaimana kondisi orang itu saat menulisnya.

Termasuk pemilihan diksi yang digunakan si penulis dalam menulis surat.

Baca Juga: Omongan Ferdy Sambo Direkam, Ternyata Ahmad Taufan Damanik Marahi Mantan Kadiv Propam Karena Hal Ini, Ketua Komnas HAM: Bisa Merusak Integritas!

Namun Kirdi Putra menyebut, kemungkinan pihak lain 'ikut campur' dalam sebuah tulisan pun cukup besar, misalnya tulisan yang dibuat Sambo ini.

"Kita nggak tahu yang punya kata-kata itu siapa, apakah benar-benar FS? Atau ada orang lain yang kemudian membantu menuliskan kata-kata tersebut sehingga terlihat bagus," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube TvOneNews.

Kirdi Putra memuji tulisan hingga pemilihan kata yang diambil Sambo di surat tersebut.

Permintaan maaf yang tuliskan Sambo dinilai Kirdi Putra memenuhi unsur ketepatan.

"Siapa yang meminta maaf, saya gitu istilahnya posisi FS kepada siapa, apa yang terjadi, kenapa meminta maaf, itu cukup jelas,"

"Nah pertanyaan saya, ditulis tanpa bantuan orang lain dari hati yang paling dalam sudah terenungkan dan sebagainya atau bukan? Itu jadi pertanyaan, itu gak akan pernah bisa divalidasi, validasinya pakai apa?" tutur Kirdi Putra dengan senyum tipisnya.

Lebih lanjut, Kirdi Putri mengungkap cara sederhana untuk menunjukan apakah surat yang beredar itu merupakan tulisan Sambo atau bukan.

Hal itu adalah membandingkan tulisan pada surat tersebut dengan tulisan Sambo sebelumnya.

Cara tersebut bisa menjawab apakah surat yang beredar benar-benar ditulis Sambo.

"Kalau bicara grafologi kita bisa membandingkan apakah benar tulisan dia, tulisan tangan iya, tulisan tangan siapa. Kalau dibandingkan dengan tulisan yang lain baru bisa tahu," tutur Kirdi Putra.

Masih kata Kirdi, apabila ada tulisan lainnya sebagai pembanding, akan terlihat kondisi Sambo dari tulisan surat tersebut.

"Apakah ini dibuat-buat, apa disusun sangat baik, apakah tulisan tangan sendiri atau dipalsukan, dan sebagainya," sambungnya.

Baca Juga: Hancur Karier Suami Lantaran Hilangkan CCTV, Istri AKBP Ari Cahya Nugraha Jadi Sorotan, Foto Keluarganya Sempat Dikomentari Mantan Atasan Ferdy Sambo, Siapa?

(*)

Source :Tribunnews.comTribunJakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x