Semasa hidupnya, Brigadir J merupakan sosok yang baik sampai pernah membiaya sekolah anak Kuat Maruf.
Kala itu Kuat Maruf sempat tak bekerja di rumah Ferdy Sambo selama 2 tahun.
"Bahkan saat saya 2 tahun tidak bekerja dengan bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah bantu saya dengan rezekinya. Karena saat itu anak saya belum bayar sekolah," jelas Kuat Maruf.
Namun begitu, Kuat mengaku tetap berkomitmen menjalani persidangan yang sedang berjalan. Meskipun, dia tidak mengetahui kesalahannya.
"Saya yang merasa bingung dan tidak mengerti dengan semua proses persidangan yang sedang berjalan,"
"Tetapi saya tetap berusaha untuk menjalankan proses persidangan sebagaimana seharusnya walaupun saat ini saya tidak tahu salah saya apa dan saya tidak mengerti kenapa saya dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan almarhum Yosua," tukasnya.
Dilansir dari tribunnews.com, terdakwa perkara tewasnya Brigadir J di Duren Tiga yakni Kuat Maruf menyebutkan bahwa dirinya pernah dua tahun tidak bekerja dan Brigadir Joshua atau Brigadir J membantu dirinya berikan rezeki untuk bayar sekolah anaknya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kuat Maruf dalam sidang lanjutan agenda pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
"Yang Mulia yang saya hormati saya sangat bingung dan tidak percaya atas kejadian ini karena bagaimana pun saya punya anak dan istri yang pastinya berdampak pada mereka," kata Kuat Maruf di persidangan.
"Di sisi lain almarhum Joshua juga baik kepada saya. Bahkan saat saya dua tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo. Almarhum Joshua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," sambungnya.
Kuat Maruf melanjutkan dirinya mengakui orang yang bodoh karena dengan mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagai BAP dari Richard.