Gridhot.ID - Motif pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terungkap.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pihak kepolisian sudah menemukan motif pembunuhan yang dilakukan Yosef Hidayah terhadap Tuti dan Amalia di rumah korban di Subang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Ibrahim Tompo, menyebutkan bahwa permasalahan utamanya adalah terkait dengan uang.
"Motifnya adalah diduga permasalahan uang," ucap Ibrahim.
"Terkait masalah uang, ini yang kita simpulkan terkait motif dari tersangka melakukan pembunuhan. Artinya ada ketidakpuasan tersangka terhadap korban, terkait masalah keuangan," jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan kepolisian, masalah keuangan yang dimaksud Yosef selama ini adalah tentang jatah bulanan yang harusdnya diberikan korban ke tersangka.
Meski sudah jelas terungkap, Yosef dan ketiga tersangka lainnya masih belum mengakui hal tersebut.
"Kalau beberapa tersangka memang tidak kooperatif, sehingga beberapa keterangan yang diberikan ini menyampaikan, untuk tidak mengakui suatu kondisi," ucap Ibrahim.
Menurut pihak kepolisian, seluruh bukti dan keterangan yang ada sekarang sudah menjadi petunjuk yang relevan bagi penyidik untuk membuktikan kasus ini.
"Ini cukup kuat untuk menjadi alat bukti, sehingga pengakuan tidak menjadi dasar bagi tersangka untuk melakukan pengakuan," tegasnya.
Salah satu hal yang sempat menggegerkan adalah tentang penemuan uang Rp30 juta yang masih utuh di rumah Tuti dan Amalia dan diduga menjadi rebutan tersangka.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, Arighi Reksa Pratama mengklaim bahwa tidak membutuhkan uang Rp 30 juta dalam kasus Subang.
Uang Rp 30 juta ini disebut-sebut menjadi motif utama dalam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menerangkan saat 17 Agustus 2021, Yosef Hidayah terlibat cekcok dengan Tuti di ruang tengah rumahnya, Dusun Ciseuti, Jalancagak, Kabupaten Subang.
"YH akan ke kamar untuk mengambil uang namun Tuti menghalangi sehingga terjadi pertengkaran hingga terjadi pembacokan dan pemukalan stik golf," jelas Surawan.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), penyidikan menemukan uang Rp 30 juta di kamar Amel.
Uang Rp 30 juta itu kini menjadi barang bukti.
"Rp 30 juta ditemukan setelah olah TKP di kamar Amel, sekarang menjadi barang bukti," katanya.
Namun begitu penyidik kasus Subang tak bisa mengasumsikan berapa nominal uang yang diambil Yosef.
"Kita gak bisa mengasumsikan berapa uang yang diambil, yang jelas YH akan ke kamar mengambil uang sendiri," kata Surawan.
Penyidik meyimpulkan bahwa motif Yosef dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang ini didasari masalah uang.
"Melihat rekontruksi ketika YH denga MR ketemu di pecel lele terjadi pembicaraan, YH sakit hati kalau minta uang hanya diberi sedikit sehingga minta bantuan Danu memberi pelajaran pada korban," kata Kombes Surawan.
Sementara itu Arighi Reksa Pratama mengklaim bahwa telah memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga Mimin.
Arighi mencukupi kebutuhan rumah Mimin dari hasil bekerja di konter handphone.
"Satu jutaan setiap hari (omzet konter HP). Itu stok uang. Sudah mau 5 tahun. Sedikit-sedikit lah. dicukup-cukupin aja. normal," kata Arighi di Youtube Luruskan.
Bahkan ia juga mengklaim bisa membeli motor dari hasil bekerja.
"Setelah kerja 6 bulan baru ambil motor.(gaji) Alhamdulillah," katanya.
Tersangka kasus Subang ini mengaku membantu semua kebutuhan ekonomi Mimin Mintarsih.
"Semuanya. Hampir semuanya. Dominan dari Arighi," katanya.
Bahkan Yosef pun kata Arighi sering minta padanya.
"Paling minta kuota," kata Arighi kakak Abi Aulia.
Soal klaim ini pengacara Danu, Achmad Taufan Soedirjo semakin meyakini bahwa motif pembunuhan Tuti dan Amel memang didasari masalah uang.
"Perlu dipertanyakan dan malah menguatkan bahwa motif pembunuhan ini adalah soal harta. Saat korban masih hidup yang menguasai yayasan adalah korban dan keluarganya. Sedangkan Yosef dijatah dan pastinya saat itu perekonomian Mimin Cs sudah sulit sejak tidak menguasai yayasan lagi," kata Taufan kepada TribunnewsBogor.com Sabtu (9/12/2023).
Baca Juga: Raut Wajah Yosep Saat Rilis Kasus Subang Jadi Sorotan, Sempat Anggukan Kepala dan Senyum Sinis
Ketika Yosef sudah ditangkap, Achmad Taufan curiga tentang kondisi ekonomi Mimin Mintarsih dan keluarga.
"Saya curiga pernyataan soal ekonomi Mimin sulit saat Yosef sudah ditangkap, apakah artinya sejak kejadian pembunuhan ekonomi Yosef kembali bagus sampai akhirnya Yosef ditetapkan tersangka dan dana yayasan di blokir semua oleh penyidik ?" katanya.
Pasalnya kata Taufan, Yosef beberapa kali mencairkan dana BOS dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Saya juga mendengar bahwa sejak kejadian pembunuhan tersangka Yosef beberapa kali mencairkan dana BOS yang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti membayar pengacara dan lain-lain. Untuk itu pernyataan Mimin soal ekonomi sulit ini malahan membuat kami yakin bahwa motif dari pembunuhan ini adalah terkait harta yang didapat dari Yayasan," katanya.
Achmad Taufan juga curiga sebenarnya uang Rp 30 juta merupakan bagian dari skenario Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Duit Rp 30 juta itu barang bukti, soal gak diambil pada saat kejadian itu kami menaruh curiga ini bagian dari perencanaan para pelaku agar mengaburkan dan menyulitkan kepolisian dalam pendalaman dan pencarian motif," katanya.
Ia juga menjelaskan, uang Rp 30 juta memang tidak diambil Yosef setelah pembunuhan Tuti dan Amel.
Uang tersebut kemudian disita penyidik, kemudian dikembalikan pada Yosef.
"Yang saya tau pada saat kejadian Rp 30 juta tidak diambil, saat sudah jadi barang bukti di Polres Subang atau polsek waktu itu duit Rp 30 juta diserahkan ke Yosef, saat ini duit Rp 30 juta sudah diserahkan kembali ke Penyidik Polda Jabar, nominalnya tepat Rp 30 juta hanya sudah bukan duit saat kejadian, pastinya no serinya sdh beda...itu seingat saya," kata Achmad Taufan pengacara Danu.
(*)