RI juga meminta kakak kandungnya itu cepat pulang dan dirinya berjanji akan menunggu sang kakak kandung yang menghamilinya itu.
Dilansir dari TribunBengkulu.com, usai pemeriksaan oleh Polsek Bermani Ulu, Rejang Lebong, Bengkulu, RI ternyata sempat bertemu dengan kakak kandungnya.
Dengan suara lirih, RI berujar dengan suara bergetar, "cepat pulang kak. Jangan lama-lama, aku tunggu."
Di depan sejumlah anggota polisi dan pekerja sosial Kementerian Sosial (kemensos) yang mendampingi, RI tak kuasa menahan tangis.
Padahal saat itu RI dalam keadaan lemah usai keguguran, dengan tangan masih diinfus.
Adegan tersebut belakangan terungkap dalam video yang sempat direkam oleh pekerja sosial Kementerian Sosial.
Terungkapnya adegan menangis peluk pelaku kasus inses Bengkulu, membuat kasus ini janggal.
Sikap RI menangis memeluk pelaku dianggap sebagai perilaku tidak biasa dari seorang korban.
Tampaknya, kondisi psikologis RI mengacu kepada perilaku penderita sindrom stockholm atau stockholm syndrome.
Stockholm syndrome adalah suatu gangguan psikologis yang membuat korban malah memiliki rasa kasih sayang dan empati terhadap pelaku.
RI seperti tidak merasa sebagai korban dalam kasus inses Bengkulu ini.