Kata rudi, terlebih lagi dari unggahan-unggahannya di media sosial, Fahmi yang ternyata pemimpin redaksi sebuah media online dan akun-akun tak ternama lainnya diketahui merupakan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Bagi saya itu sah-sah saja. Tapi ketika simpatisan PKS yang merupakan partai oposisi menjadi Penasiha Ahli Kapolri, saya bertanya-tanya. Tapi bukan salah Jenderal Listyo Sigit juga, karena dia diangkat oleh Kapolri sebelumnya. Kini saatnya Kapolri bersih-bersih. Fahmi Alamsyah harus diperiksa.
Perkara nanti terbukti bersalah atau tidak, biarlah penyidik yang memutuskannya. Yang jelas dia harus diperiksa, jangan hanya polisi-polisi yang mengikuti skenario yang ditulisnya,” tegas Rudi.
Menurut Rudi, sebagai orang sipil, sebenarnya Fahmi bisa saja menolak tugas dari Ferdy Sambo, karena dia tidak terkait dengan polisi atau Propam yang dibawahi Ferdy Sambo.
“Tapi kenapa dia mau menyusun press release itu? Ada deal apa antara Fahmi dan Ferdy Sambo? Inilah yang saya maksud dia harus diperiksa. Dia harus bertanggung jawab secara hukum, tidak hanya mengundurkan diri lalu masalah dianggap selesai,” tandas Rudi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Fotokita.grid.id |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar