Menurut Kombes Budhi, motif kedua pelaku nekat dan tega menculik dan membunuh korban karena ekonomi. Korban ingin mendapatkan keuntungan secara instan dari hasil menjual organ tubuh manusia.
Terlebih, kata Kombes Budhi, kondisi ekonomi keluarga kedua tersangka dapat dikatakan kurang. Mereka disebut Budhi ingin menunjukkan kepada orang tuanya bahwa mereka bisa mencari uang.
“Motifnya karena ekonomi. Ekonomi keluarga tersangka memang kurang,” kata Kombes Budhi saat rilis pengungkapan kasus pembunuhan tersebut di Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/1/2023).
“Sementara dari yang bersangkutan ingin menunjukkan ke orang tuanya bahwa bisa mencari uang, makanya dilakukan perbuatan tersebut.”
Lebih lanjut, Budhi memastikan aksi penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kedua pelaku AD dan MF tidak terkait dengan mafia atau jaringan penjualan organ tubuh manusia.
“Saya ingatkan perkara ini bukan jaringan jual beli organ tubuh manusia, tapi murni pembunuhan berencana. Bukan sindikat penjualan organ tubuh, bukan,” ucap Kombes Budhi.
Budhi menambahkan, kedua pelaku AD dan MF menculik dan membunuh korban Fadli Sadewa setelah mendapatkan informasi di internet tentang penjualan organ tubuh manusia.
Kedua pelaku AD dan MF lantas merencanakan penculikan terhadap korban Fadli Sadewa. Untuk memuluskan rencana jahat itu, modus kedua pelaku yakni menjanjikan bakal memberikan uang sebesar Rp50 ribu kepada korban.
Setelah itu, korban yang dijemput menggunakan motor dibawa ke sebuah rumah yang saat itu dalam keadaan kosong. Selanjutnya korban Fadli dibunuh dengan cara dicekik dan dibenturkan ke dinding berulang kali.
"Korban meninggal karena dicekik dan dibenturkan (ke dinding secara berulang),” tutur Kombes Budhi.
Setelah korban tewas, kedua pelaku malah kebingungan karena belum bisa memastikan siapa yanag akan membeli organ tubuh korban.
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar