Diketahui, ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri dan ibunya bekerja sebagai petani.
”Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit.
Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara,” kata Yanikasi, pada Sabtu (30/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Dilansir dari tribun-medan.com, akal licik Serda Pom Adan Marsal, personel TNI Angkatan Laut Lanal Nias terbongkar setelah membunuh mantan Casis Bintara bernama Iwan Sutrisno Telaumbanua (21).
Rupanya sebelum membunuh Iwan Sutrisno, sekira tanggal 21-22 Desember di Sumatera Barat, Serda Adan menyuruh Iwan potong rambut hingga botak.
Kemudian, korban dipinjamkan baju dinas TNI bercorak hijau dan hitam milik tersangka yang sudah dibordir nama Iwan lalu difoto.
Foto dengan seragam inilah kemudian dikirim tersangka kepada orangtua korban di Nias, supaya yakin kalau anaknya sudah lulus menjadi Bintara TNI Angkatan Laut.
"Jadi korban disuruh pangkas botak, dipakaikan baju dinas, difoto dan dikirim ke orang tuanya. Supaya apa, supaya orang tuanya gak nelpon lagi karena anaknya sedang dalam pendidikan," kata Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal, Sabtu (30/3/2024).
Setelah mengirim foto inilah pada 24 Desember korban dibunuh oleh tersangka Serda Adan bersama temannya warga sipil bernama Alvin.
Korban ditusuk beberapa kali pada bagian perutnya lalu mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawih, Sawahlunto, Sumatera Barat.
"Mungkin dia sudah ada niat membunuh dan di tanggal 24 dibawa dan dibunuh tidak ada kabar lagi. Gak bisa dihubungi."
Source | : | Tribun-Medan.com,Prohaba.co |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar