Richard Brennan, Direktur Darurat WHO, mengatakan kepada AP, Senin (16/2020) bahwa dia percaya kematian ada dalam ratusan dan ribuan kasus.
Hal itu berdasarkan apa yang dia dengar dari banyak penyedia layanan kesehatan.
Namun dia mengatakan kurangnya dana berarti program kesehatan tergantung pada seutas tali.
Komite Penyelamatan Internasional, sebuah kelompok bantuan, mengatakan Yaman hanya melakukan 31 tes per satu juta orang, skor terendah di dunia.
Dengan meningkatnya kebutuhan dan dana yang lebih sedikit, badan pengungsi PBB harus menghentikan berbagai bantuan uang tunai.
“Program penampungan untuk 50.000 keluarga terlantar pada Agustus 2019 juga dihentikan,” kata juru bicara Heba Kanso.
Dia mengatakan badan itu akan dipaksa untuk mengakhiri kemitraannya dengan puluhan LSM Yaman dan membebaskan 1.500 staf.
Lembaga bantuan khawatir pendonor akan memberi lebih sedikit karena banyak negara berjuang melawan wabah virus mereka sendiri.
Tetapi mereka memperingatkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia memang bisa menjadi jauh lebih buruk.
"Perhatian dunia dialihkan ke tempat lain dan ini adalah yang paling rentan di antara yang paling rentan di planet ini, dan kami membutuhkan komitmen," kata Brennan.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Yaman Diambang Kelaparan: “Maaf, Makanan Anda Harus Dibagi Dua”
(*)
Source | : | Serambi News |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar