Gridhot.ID - Inilah sosok Wawan Hendrawan, eks kiper Persib Bandung yang terseret dalam kasus dugaan korupsi BTS Kominfo.
Wawan Hendrawan disebut-sebut menjadi perantara uang "pengamanan" penyidikan proyek penyediaan menara BTS 4G Bakti Kominfo.
Melansir dari Kompas.com, dugaan keterlibatan Wawan itu didalami oleh Handika Honggowongso, kuasa hukum eks Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.
Sosok Wawan diungkap Handika saat Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera Windi Purnama dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi untuk terdakwa Irwan Hermawan, eks Direktur Utama (Dirut) PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak dan eks Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali.
Uang pengamanan perkara itu disebut diberikan oleh Windi Purnama bersama Irwan Hermawan, supaya kasus BTS 4G yang saat itu tengah diusut Kejaksaan Agung tidak meluas.
"Saudara saksi tadi menjelaskan pernah juga menyerahkan kepada saudara Wawan ya?" tanya Handika dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).
"Iya betul," jawab Windi.
Dalam persidangan ini, Windi diketahui memberikan uang pengamanan kepada Wawan untuk disampaikan kepada Windu Aji Susanto.
Uang sebesar Rp 66 miliar itu diberikan Windi secara bertahap sebanyak 2 kali pemberian masing-masing Rp 33 miliar.
"Pada saat sebelum penyerahan, apakah dijelaskan bahwa itu ditujukan untuk si Pak Windu?" tanya Handika lagi.
"Saya tidak ingat Pak, tapi saya ingat diserahkannya dulu bersama sama Pak Irwan di Patra, Kuningan itu pak," kata Windi.
Windi mengatakan uang pengamanan itu diserahkan ke Wawan dalam bentuk dolar.
Foto Wawan pun ditampilkan oleh tim penasihat hukum Irwan Hermawan di muka persidangan untuk dikonfirmasi kepada Windi Purnama.
Handika menyebut, Wawan yang menjadi perantara penerima uang untuk Windu Aji merupakan seorang mantan kiper pada sebuah klub sepak bola terkenal di Kota Bandung.
"Kami tunjukan kepada saksi foto seseorang yang kami ambil dari dokumen klub salah satu sepak bola di Bandung, karena dulu beliau itu adalah salah satu kiper favorit, di sana Pak Wawan?" tanya Handika sambil menunjukan foto Wawan.
"Betul," kata Windi.
Adapun uang untuk pengamanan perkara BTS 4G ini juga diberikan kepada beberapa pihak.
Selain Windu Aji, terdapat pemberian uang sebesar Rp 15 miliar kepada seseorang Edward Hutahaean.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga disebut menerima aliran dana Rp 27 miliar untuk pengamanan kasus BTS 4G.
Dalam kasus ini, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate; eks Direktur Utama (Dirut) Bakti Kominfo Anang Achmad Latif; dan eks Tenaga Ahli Hudev UI Yohan Suryanto juga menjadi terdakwa.
Berdasarkan surat dakwaan, proyek penyediaan menara BTS 4G ini telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 8,032 triliun.
Sosok Wawan Hendrawan
Melansir dari Tribun-Medan.com, Wawan Hendrawan merupakan eks kiper Persib.
Ia dikenal seorang pesepak bola profesional asal Indonesia.
Saat ini, Wawan bermain untuk klub asal Indonesia, Bali United.
Wawan sendiri lahir di Brebes, Jawa Tengah, Indonesia pada 8 Januari 1983.
Ia merupakan anak terakhir dari lima bersaudara. Orang tua dari Wawan adalah (alm) Warta dan Daonah.
Wawan memiliki istri bernama Cut Riyanti dan pasangan ini dikaruniai 2 anak bernama Capella Risa Hendrawan dan Fathan Adila Hendrawan.
Posisi pemain bertinggi 178 cm itu adalah penjaga gawang.
Wawan diketahui memulai karier dari klub asal daerahnya, Persab Brebes pada 1999.
Pada 2001, Wawan sempat masuk ke Diklat Persib alias tim Persib Bandung muda.
Namun, ia tak mampu menembus tim utama Maung Bandung hingga 2002, meski telah bermain di tim Porda Cianjur 2001 dan PraPON Jawa Barat 2002.
Wawan pun kemudian memulai debut profesional di tanah "ngapak" dengan memperkuat Persebas Banyumas pada 2002.
Selama dua musim bermain untuk Laskar Bawor, permainan Wawan kemudian memikat Persikabo Bogor.
Ia pun bermain di kota hujan itu pada musim 2005 hingga 2006.
Setelah dari Persikabo Bogor, Wawan pindah ke Persikab Bandung pada musim kompetisi 2006-07.
Karier Wawan pada masa-masa awal lebih banyak berkutat di sepak bola kasta kedua atau ketiga.
Setelah dari Persekab Bandung, pada 2007 Wawan sempat menajajal seragam Pelita Jaya.
Peruntungan Wawan mulai berubah ketika dia memperkuat Persita Tangerang pada musim 2008-09.
Selain mencatatkan 21 penampilan, bersama Laskar Cisadane itulah nama Wawan mulai dikenal lebih luas.
Titik balik karier Wawan terjadi ketika bermain untuk Persisam Samarinda pada musim 2009-10.
Selama dua musim bermain untuk klub asal Kalimantan Timur itu, Wawan unjuk gigi sebagai kiper tangguh di pentas Liga Super Indonesia.
Sempat bergabung dengan Deltras Sidoarjo pada 2011-12, keputusan I Made Wirawan hengkang dari Persiba Balikpapan pada 2012 telah membukakan jalan kedua bagi Wawan.
Bersama Persiba Balikpapan lah nama Wawan mapan sebagai kiper berkualitas di liga Indonesia pada usia yang sebenarnya sedikit terlambat untuk karier pesepak bola, 29 tahun.
Selama dua musim menjaga gawang Beruang Madu, Wawan bermain sebanyak 46 kali,
Pada Liga Super Indonesia 2014, Wawan hijrah ke Mitra Kukar.
Namun, sayangnya kisruh sepak bola Indonesia menghentikan liga dan Wawan pun lebih banyak memperkuat Naga Mekes di turnamen-turnamen pengganti kompetisi dan dia sempat bermain di Borneo FC beberapa bulan.
Wawan pun kembali bermain untuk klub lamanya, Persisam Samarinda yang berubah nama Bali United pada Liga 1 2017.
Pada Liga 1 2017, dia sempat tak selalu menjadi pilihan utama Bali United.
Namun, pada Liga 1 2018 dan 2019, dia selalu menjadi pilihan utama dalam mengawal gawang klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.
Hingga Liga 1 2019 ketika usianya berada di angka 36, Wawan yang memiliki julukan "Spiderwan" karena ketangkasan tangannya dalam mengjangkau bola ini masih bermain untuk Bali United.
Karena berangkat dari sepak bola kasta bawah, bakat Wawan terlambat naik dan tak pernah bermain untuk timnas Indonesia di jenjang usia muda.
Penampilan solid Wawan di bawah mistar Bali United membuatnya dipanggil ke timnas Indonesia untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Uni Emirat Arab dan Vietnam pada awal Oktober 2019.
(*)